KETELADANAN HIDUP YESUS DI BALIK NATAL
Oleh : Pdt. Erwan Musa
▪ Umumnya tanggal 25 Desember merupakan puncak dari perayaan Natal bagi
seluruh orang percaya di seluruh dunia, dan dengan berbagai macam cara orang
merayakan perayaan Natal tersebut seperti melakukan bhakti sosial, drama, tari-tarian dsb.
▪ Namun sesungguhnya Natal seharusnya mengingatkan kepada seluruh orang percaya, bahwa
ada pesan dan keteladanan hidup Tuhan Yesus yang harus dilakukan menjadi gaya hidup.
ex : Sama halnya dengan Perjamuan Kudus yang kita lakukan untuk mengingat karya penebusan
Tuhan Yesus di Kayu Salib yang seharusnya semua orang percaya menghormati dan
menghargainya, dan sebagai wujud respon tersebut maka dengan pasti terlihat dari caranya
menjalankan keseharian hidupnya yang berkenan atau sesuai dengan kebenaranNya.
■ Pesan dan keteladanan hidup Tuhan Yesus di balik Natal :
● 1. Tuhan Yesus datang ke dunia hanya karena peduli kepada manusia
Yoh.3:16 : " Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal "
Implementasi ayat tersebut, Tuhan Yesus wujudkan dengan kerelaan-Nya lahir sebagai lmanusia di kandang yang hina di Betlehem (Mik. 5:1) dan puncak pembuktian kepedulian-Nya, Ia mau mati di kayu salib supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya diselamatkan dan bebas dari api kekal
Note :
▪ Luar biasanya dari hal kelahiran bahkan sampai kepada kematian Tuhan Yesus, semuanya telah di NUBUATKAN 7 abad atau 700 an tahun sebelumnya oleh nabi-nabi di jaman PL
▪ SKENARIO perihal kelahiran hingga kematian Tuhan Yesus untuk menyelamatkan manusia adalah Bapa di Sorga dengan memakai tokoh-tokoh pada zaman itu (Yusuf, Maria, Kaisar Agustus, Tiberius, Raja Herodes Agung, Raja Herodes Antipas, Hayas, Kayafas, Pontius Pilatus, orang-orang majus, para gembala di padang dan malaikat dalam Sejarah
Keselamatan yang Tuhan lakukan.
▪ Firman Tuhan berkata bahwa Yesus datang ke dunia dengan mengosongkan diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba dalam wujud manusia, dan ’menjadi miskin demi kita’.
" Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya" (2 Korintus 8:9)
Makna beberapa kata penting ayat diatas :
- "Kekayaan" di sini adalah berkat rohani yang disediakan bagi kita untuk mempersiapkan kita memasuki Kerajaan dan memerintah bersama Tuhan Yesus
ex : kita dipanggil dan dipilih untuk memerintah bersama Tuhan dalam
kerajaan-Nya
- Kata “menjadi miskin” (asli) πτωχεύω (ptōkhévō) yang berasal dari akar
kata πτωχός (ptōkhós) yang berarti “orang yang tidak memiliki apa pun”,
“yang bergantung hanya pada belas kasihan orang lain”.
Catatan : Dalam konteks ayat tersebut tidak boleh di artikan hal-hal
pemenuhan hidup.
Kata ini pula yang digunakan oleh Tuhan Yesus dalam Mat. 5:3, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah…”
▪ Ketika melihat kumpulan orang, Yesus ”merasa kasihan terhadap mereka, karena mereka tidak berdaya dan terlantar seperti domba tanpa gembala” yang sedang menuju ke pembantaian atau kebinasaan (Matius 9:36)
▪ Dan masih banyak lagi kepedulian Tuhan Yesus kepada orang sakit,
menderita dsb.
▪ Jadi semasa hidup-Nya yang di kerjakan-Nya hanyalah peduli kepada
manusia:
- mengajarkan dan memberi teladan dalam kebenaran
- menolong orang dalam segala kelemahannya (sakit, menderita dsb).
Implementasi :
- sebagai pengikut Kristus, kita juga harus belajar dan melatih diri kita untuk membangun gaya hidup seperti yang Tuhan Yesus lakukan untuk belajar peduli dengan keadaan yang ada di sekitar kita, tentunya dengan kapasitas kita masing- masing (Mat.25_tentang talenta)
● 2. Ketaatan dalam segala hal kepada Bapa-Nya di lakukan-Nya selama Ia
hidup di muka bumi bahkan sampai mati di kayu salib (Yoh. 4:34)
~ Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia
yang mengutus Aku"
~ BIS : Lalu Yesus berkata, "Makanan-Ku adalah mengikuti kemauan Dia
yang mengutus Aku,dan menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan- Nya kepada-Ku.
▪ Makna hal tersebut artinya bahwa Yesus memiliki Iman yang sempurna atau ketaatan yang mutlak kepada Bapa-Nya, yang harus dilakukan juga oleh setiap orang percaya.
▪ Kata "Iman" (Yun) Pisteuo/ bentuk kata kerja-aktif: penurutan kepada pribadi yang dipercayai
ex: Jadi selama Tuhan Yesus hidup di dunia, Ia hanya melakukan segala sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki oleh Bapa-Nya hingga mati di kayu salib
▪ Jadi setiap orang percaya harus memiliki iman seperti yang dimiliki oleh Tuhan Yesus, dan iman yang sempurna adalah iman yang menyelamatkan
▪ Yak. 2:22 : Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
▪ Yak. 2:14 : Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan,
bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
BIS : Saudara-saudara! Apa gunanya orang berkata, "Saya orang yang percaya", kalau ia tidak menunjukkannya dengan perbuatannya? Dapatkah iman
semacam itu menyelamatkannya?
~ Kata "iman" di kedua ayat tersebut memakai kata sekedar percaya
(hanya identitas)
- iman level ini tidak menyelamatkan (harus di up grade) yang bermula dari persetujuan pikiran kepada penurutan kepada kehendak Tuhan (pisteuo yoh.3:16)
ex : iman tanpa perbuatan seperti jam yang tidak ada jarumnya, hanya ada
mesinnya saja sekalipun bermerk dan harganya mahal, namun tetap
tidak ada gunanya !!!
▪ Oleh karena itu Yakobus menulis surat ini (yakobus) kepada 12 suku di perantauan (orang-orang kristen yahudi, yang percaya Yesus tercerai berai setelah Stefanus mati di rajam batu dan juga yang merupakan hasil pertobatan kotbah Petrus di serambi salomo pada zaman kisah para rasul 3000 jiwa bertobat), yang sudah terkonsep lama dengan doktrin nenek moyang mereka bahwa mereka adalah orang yahudi keturunan Abraham yang sudah pasti selamat
▪ Sementara Yakobus menegaskan bahwa untuk seseorang dapat selamat, maka iman mereka harus di wujudkan dengan perbuatan.
jadi kekristenan yang sejati, tidak cukup hanya dengan iman (sekedar percaya atau hanya identitas kristen), tetapi harus di wujudkan dengan kelakuan atau perbuatan hidup yang sesuai dengan kebenaran setiap hari
Fil.2:12-13 :
2:12 "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
2:13 "karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
▪ Jadi demikian seharusnya kita wajib bersyukur kalau kita masih di beri kesempatan hidup sampai di penghujung tahun ini, artinya kita masih di beri kesempatan untuk belajar dan memperbaiki hidup
bagi Tuhan.
▪ Dan kalau kita masih di beri kesempatan hidup tahun depan nanti, berarti kita masih diberi kesempatan juga untuk memperbaiki hidup untuk berkenan kepada Tuhan dan berusaha hanya menyenangkan hati Tuhan saja.
■ KESIMPULAN
Jadi pesan dan keteladanan hidup Tuhan Yesus yang harus kita teladani di balik Natal ialah Yesus memiliki kehidupan yang sangat peduli kepada keselamatan manusia yang di dasari karena ketaatanNya kepada Bapa di Sorga.
Dan bukti ketaatanNya Ia wujudkan hingga mati di kayu salib.