Yang Terbesar dalam Kerajaan Sorga
Oleh : Pdt. Erwan MusaMatius 18:1-5
18:1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
Injil Matius 18:1-5 menceritakan bahwa, suatu ketika murid-murid Yesus bertanya kepadaNya perihal siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Lalu Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkan di tengah-tengah mereka, serta berkata, "...sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga." (ayat 3,4).
Jawaban Yesus pada saat itu benar-benar mengejutkan mereka semua ...
Pertanyaannya, mengapa Yesus menjawab pertanyaan murid-muridNya dengan memberikan contoh anak kecil, bukan yang lain?
Sebelum kita membahas hal tersebut, mari kita pahami terlebih dahulu penggunaan kata "anak " yang di pakai Yesus pada ayat-ayat tersebut.
Seluruh kata anak atau anak kecil pada ayat 2-5 (yunani) παιδίον ; paidion : kata ini memiliki pengertian anak usia 7 sampai 14 tahun, usia yang sangat efektif untuk di dididik.
Note : Dalam teks atau bahasa Yunani terdapat 5 kata untuk kata anak dengan makna yang berbeda :
▪ Kata pertama adalah *nephios (νήπιος)*, kata ini memiliki pengertian bayi atau anak usia sangat dini (Mat. 11:25).
▪ Kata kedua adalah *paidion (παιδίον)*, kata ini memiliki pengertian anak usia 7 sampai 14 tahun, usia yang sangat efektif dididik (Mat. 18:3).
▪ Ketiga adalah *huios (υἱός)* yang artinya anak dalam arti anak yang resmi atau anak yang sungguh-sungguh memiliki pertalian keluarga atau anak yang sah (Ing. kinship).
Kata ini juga digunakan sebagai sebutan bagi Yesus yang adalah Anak Allah.
Jadi, anak yang berstatus sebagai anak sah yang akan mewarisi kekayaan dan keagungan orang tua, atau seperti Pangeran (Ibr. 12:8).
▪ Kata keempat adalah *nothos (νόθος)*
Dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan anak gampang.
Kata nothos ini artinya anak yang tidak resmi (Ing. illegitimate son).
Kata ini juga bisa berarti anak haram (Ing. bastard).
▪ Kata terakhir adalah *teknon (τέκνον)*
Adapun kata teknon artinya anak dalam arti keturunan (Matius 15:26)
Di dalam kata teknon menyiratkan adanya pewarisan gen atau sifat-sifat orang tua kepada anak.
Jadi mengapa Yesus menggunakan kata anak (paidion) pada ayat tersebut untuk memberi gambaran dalam ajarannya ?
Yang pertama, yang harus kita pahami ialah bahwa sifat anak kecil yang dapat kita teladani, pada usia 7-14 th di antaranya:
Menurut Dr. Maria Montessori
(seorang pendidik, ilmuwan, dan dokter berkebangsaan Italia)
Ia adalah seorang yang konsen dengan pendidikan dan pada akhirnya ia mengembangkan metode pendidikan anak yang dikenal dengan sebutan Metode Montessori, berkata :
Pada usia seperti itu anak memasuki masa abstrak, artinya dimana anak mulai memperhatikan masalah kesusilaan, mulai berfungsi perasaan etisnya yang bersumber dari kata hatinya dan ia mulai tahu atau mengerti akan kebutuhan orang lain.
Intinya anak usia 7-14 th sangat efektif untuk di dididik dalam segala hal, artinya ia percaya penuh kepada bapanya dan mudah dibentuk dan diajar (taat).
Pada ayat 3 : Yesus berkata, “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga…”
~ Kata Bertobat (yun) strepho ; berarti membanting setir; mengubah arah, berbalik dari jalan salah untuk menempuh jalan yang benar
Kesimpulannya :
Jadi orang yang terbesar dan layak memerintah kelak bersama Yesus dalam Kerajaan Sorga adalah mereka yang bersedia dididik atau berkriteria sebagai sorang murid yang benar benar murid Ktistus, seperti yang tertulis dalam Injil Yohanes 8:31-32 :
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku ; dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu
Oleh karena itu selagi masih ada kesempatan, semestinya kita jadikan kesempatan tersebut sebagai satu-satunya kesempatan untuk membangun hidup sebagai murid yang berkenan kepadaNya.
Tuhan Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar