Kamis, 31 Oktober 2019
ALLAH TURUT BEKERJA DALAM SEGALA HAL HINGGA KITA MENCAPAI KESERUPAAN KRISTUS ROMA 8:28-29
ALLAH TURUT BEKERJA DALAM SEGALA HAL HINGGA KITA MENCAPAI KESERUPAAN KRISTUS (eksposisi)
ROMA 8:28-29
Oleh : Pdt. Erwan Musa
8:28 : Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29 : Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
▪ Dalam surat Roma 8:28-29 terdapat penjelasan penting untuk membuktikan dan menunjukkan, bahwa Allah tidak secara sepihak memilih dan menentukan orang-orang tertentu masuk Surga dan yang lain masuk Neraka.
▪ Kesalahan memahami ayat ini bisa membangun teologi yang menyimpang dari kebenaran.
■ Mari dengan teliti kita memperhatikan Roma 8:28 :
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
▪ Ayat ini memberi makna bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, peristiwa yang besar atau yang kecil, yang menyenangkan atau yang menyusahkan, pengalaman yang pahit atau manis, yang mematikan atau menghidupkan, yang menguntungkan atau merugikan, menegaskan bahwa Allah turut bekerja di dalam semuanya itu, atau Allah bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihiNya.
● Ayat ini dimulai dengan kalimat : kita tahu sekarang.
▪ Kalimat ini penyambung kalimat atau ayat-ayat sebelumnya.
▪ Kalimat sebelumnya berbicara mengenai Roh yang memimpin nurani atau cara berpikir kita agar sesuai dengan kehendak Allah (ayat 26-27) => perikop mulai ayat 1 : Hidup oleh Roh
▪ Pada saat Paulus mengatakan kalimat "kita tahu sekarang," sesungguhnya ia sedang menunjukan sebuah perbedaan pemahaman oleh karena pengalaman perjalanan rohani antara orang Kristen dan orang yang bukan Kristen.
(Kristen = Pengikut Kristus Sejati)
● Kalimat “Allah turut bekerja” dalam teks aslinya adalah sunergei (συνεργεῖ), dari akar kata sunergeo (συνεργέω).
▪ Kata sunergeo merupakan gabungan dari dua kata, yaitu : sun dan ergon.
▪ Sun artinya bersama-sama, sedangkan ergon artinya bekerja atau melakukan sesuatu berkesinambungan atau terus menerus
▪ Jadi kata sunergei berarti 'he works together' (= ia bekerja bersama-sama).
~ bisa juga berarti : menolong
▪ Dan kata sunergei menunjuk kepada kegiatan yang berlangsung terus menerus.
▪ Selain dalam Roma 8:28, kata menolong ini juga dipakai sebanyak 4 kali di dalam Perjanjian Baru, yaitu : Markus 16:20 ; 1 Korintus 16:16 ; 2 Korintus 6:1 ; Yakobus 2:22
▪ Dari tulisan Paulus ini kita dapat peroleh pelajaran rohani bahwa melalui setiap peristiwa atau segala kejadian, Allah bekerja menggunakan semua hal untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia.
▪ Dalam hal ini, tidak dapat dibantah bahwa Allah membutuhkan sarana untuk mendewasakan orang percaya atau untuk mencapai keserupaan dengan Kristus.
▪ Hal ini secara tidak langsung mengisyaratkan bahwa perubahan hidup orang percaya menuju kedewasaan tidak dapat berlangsung dengan mudah atau secara otomatis (harus melalui proses hidup)
▪ Jadi ada perjuangan, baik dari pihak Allah melalui Roh Kudus dan orang percaya yang menerima penggarapan untuk mencapai keserupaan dengan Kristus tersebut.
● Kemudian kalimat : Dalam segala sesuatu :
▪ Makna kalimat ini adalah bahwa Allah akan mendatangkan kebaikan dari semua kesesakan, pencobaan, penganiayaan, masalah dan penderitaan yang dialami oleh semua orang percaya, yang mengasihi Dia
▪ Jadi Allah tutut bekerja mendatangkan kebaikan melalui keterlibatanNya dengan cara menggunakan sarana segala hal, sehingga menghasilkan yang baik untuk orang-orang yang mengasihi Dia
▪ Jadi melalui segala hal yang kita alami, Tuhan akan turut bekerja di dalamnya untuk menghasilkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Allah.
▪ Dalam kata: “segala sesuatu", itu bukan termasuk dosa atau kelalaian kita yang dengan sadar karena disengaja (ayat Rom 8:6,8; 6:23; Gal 6:8); karena tidak seorang pun yang dapat membenarkan dosa dengan mengatakan bahwa Allah akan mendatangkan kebaikan melalui dosa tersebut.
● Konteks sebenarnya dari surat Roma 8:28-29 adalah usaha atau sebuah proses dimana Allah memberi “kebaikan” kepada orang-orang percaya yang menjadi umat pilihan yang ada di dalam rencanaNya.
▪ Kata “kebaikan” dalam teks aslinya adalah agathos (ἀγαθός), yang dapat berarti of good constitution or nature (baik dalam arti secara natur atau konstitusi atau secara unsur).
▪ Jadi kata “kebaikan” yang dimaksud dalam ayat ini adalah “menjadi serupa dengan Yesus.”
▪ Inilah sesungguhnya inti keselamatan, dimana manusia mengalami pembaharuan hidup sampai pada tingkat mengalami perubahan kodrat, dari kodrat dosa beralih kepada Kodrat Ilahi
▪ Hal ini lebih dari sekadar perubahan secara moral umum.
▪ Tentu saja perubahan ini merupakan sebuah proses perjalanan hidup
▪ Setelah kita memahami maksud Allah tersebut, maka seharusnya segenap potensi dan waktu yang dimiliki oleh setiap orang percaya selama hidup dimuka bumi ini, seharusnya hanya diarahkan untuk mencapai hal tersebut sepenuhnya.
● Selanjutnya kalimat "Bagi Mereka yang Mengasihi Allah" :
▪ Suatu kenyataan yg jarang bahkan tdk pernah di sampaikkan dan di tekankan bahwa janji Allah yang luar biasa ini hanya dikhususkan bagi orang-orang yang mengasihi Allah saja.
▪ Karena ini bukan sebuah janji yang bersifat umum, yang berlaku untuk semua orang kristen pada umumnya.
▪ Janji ini berlaku hanya untuk orang percaya yang mengasihi Allah.
▪ Hal ini di dukung dg surat Paulus di ayat (17) Paulus menguraikan keadaan rohani orang percaya yang benar-benar sebagai anak" Allah dan yang mau "menderita dengan Kristus".
▪ Dalam konteks pada ayat ini, janji ini terbatas bagi mereka yang mengasihi Allah saja dan yang telah menyerahkan diri kepada Allah melalui iman kepada Tuhan Yesus (bd. Kel 20:6; 1Kor 2:9).
▪ Jadi iman kepercayaan orang Kristen tidak boleh hanya dibangun diatas kebahagiaan dan keuntungan dan kesenangan semata mata yang Tuhan berikan, tetapi juga penderitaan bersama Kristus.
=> Supaya segala hal dan segala peristiwa yang terjadi yang kita alami dapat memberi manfaat untuk mendatangkan kebaikan bagi kita,
▪ Apa yang harus kita lakukan menurut kebenaran diatas ..... ?
~ Kita harus mengasihi Allah.
▪ Bagaimana cara sederhana untuk kita mengasihi Allah....?
~ Taat secara terus menerus melakukan perintah-perintahNya (Yoh. 14:15)
" Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
▪ Kata "mengasihi" (yun) agapao : mengasihi/mencintai, menyukai, merindukan
▪ Kata "menuruti" (yun) tereo : menuruti, menjaga, memelihara, menaati, melakukan,
menyimpan
~ Yoh.14:21 :
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.
Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi
dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.
● Pada kalimat “yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” bukan berarti mereka ditentukan untuk pasti selamat masuk surga, tetapi menunjuk kepada sekelompok manusia yang diberi kesempatan memahami dan mengikuti rencana Allah
▪ Adapun apakah seseorang digarap oleh Allah untuk mengalami perubahan kodrat atau dikembalikan ke rancangan Allah semula tergantung bagaimana respon masing-masing individu.
▪ Respon tersebut ditunjukkan dengan “mengasihi Allah.”, berbicara mengenai “mengasihi” menunjuk pada sikap hati seseorang.
▪ Dan sikap hati merupakan bagian terdalam dalam diri manusia yang ada di wilayah kedaulatan manusia itu sendiri.
▪ Orang yang tidak mengasihi Allah tidak akan mungkin digarap oleh Allah untuk menerima kebaikan, yaitu untuk menjadi serupa dengan Yesus.
▪ Jadi hal “mengasihi Allah” merupakan suatu hal yang bersifat pribadi.
▪ Tuhan tidak akan berintervensi di dalam hati manusia sampai manusia kehilangan kebebasannya.
▪ Berbicara mengenai hati yang mengasihi, hal ini menunjuk kepada kebebasan setiap individu di dalam menentukan nasib dan keadaannya.
▪ Dengan demikian sangatlah jelas bahwa keselamatan masing-masing individu juga diperankan oleh kehendak bebas masing-masing individu tersebut dalam meresponi anugerahNya.
▪ Karena jika setiap hati manusia menjadi wilayah yang diintervensi oleh Allah, maka manusia menjadi boneka semata-mata, sehingga manusia tidak perlu bertanggungjawab kepada siapapun.
▪ Jadi tidak mungkin Allah menggerakkan hati manusia mengasihi Dia, sebab jika demikian maka kasihnya dipaksakan, tidak natural dan tidak murni.
▪ Penjelasan ini menegaskan bahwa Allah tidak memilih dan menentukan secara sepihak orang-orang yang pasti selamat masuk surga.
■ Roma 8:29 menuliskan :
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
● ”Kalimat “orang yang dipilih-Nya dari semula” => untuk serupa dengan gambaran anakNya
▪ menunjuk kepada orang yang hidup di zaman Perjanjian Baru, yang mendengar Injil dengan benar, dan memiliki potensi jasmani dan rohani untuk bisa meresponi Injil dengan benar.
▪ Orang-orang yang memiliki kesempatan untuk mendengar Injil yang benar, diharapkan merespon dengan benar sehingga benar-benar terpilih atau mengalami dan memiliki keselamatan, atau dikembalikan ke rancangan Allah semula yang berkeadaan sebagai anak-anak Allah, seperti Tuhan Yesus.
● Kata “dipilih” dalam teks aslinya dipakai kata (yun) proegnon (προέγνω) dari akar kata proginosko (προγινώσκω).
▪ Kata proegnon menunjuk suatu tindakan, kejadian atau peristiwa yang sudah terjadi atau sudah berlangsung.
▪ Kata ini berarti know something beforehand orin advance, know someone previously (diketahui sebelumnya, mengenal seseorang sebelumnya atau pada waktu sebelumnya).
▪ Ini berarti kalimat “orang yang dipilih-Nya” sebenarnya menunjuk kepada orang-orang yang sudah dikenali sebelumnya oleh Tuhan untuk mendapat kesempatan mendengar Injil.
▪ Tidaklah salah kalau diterjemahkan “dipilih.”
● Selanjutnya kalimat “ditentukan-Nya dari semula” dalam teks aslinya di pakai kata proorisen (προώρισεν) dari akar kata proorizo (προορίζω).
▪ Kata proorizen menunjuk kepada suatu tindakan, kejadian atau peristiwa yang sudah terjadi atau sudah berlangsung.
▪ Adapun kata “proorizo” dalam teks aslinya adalah decide on beforehand, determine in advance (ditentukan sebelumnya, mengenal seseorang sebelumnya atau pada waktu sebelumnya).
▪ Kata proorizo atau “ditentukan” menunjuk kepada standar yang harus dicapai oleh orang-orang yang dipilih untuk menerima keselamatan yaitu “serupa dengan gambaran AnakNya".
● ” Kalimat “serupa dengan gambaran Anak-Nya” dalam teks aslinya di pakai kata summorphous tes eikonos tou huiou autou (συμμόρφους τῆς εἰκόνος τοῦ υἱοῦ αὐτοῦ).
▪ Kata “serupa” dalam teks aslinya adalah summorphous (συμμόρφους) berarti similarity of form or nature having the same form as, conformed to, similar in form or nature (memiliki kesamaan dalam natur atau kodrat, bukan sekadar mirip).
KESIMPULAN :
Kehendak Tuhan dalam kehidupan semua orang percaya adalah mencapai keserupaan dengan gambaran AnakNya atau serupa seperti Kristus, oleh karena itu dalam segala keadaan yang kita hadapi atau alami, kita harus tetap memfokuskan orientasi hidup kita dan bertindak sesuai kebenaranNya agar kita mencapai keserupaan dengan Kristus.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar