Kamis, 31 Oktober 2019

SIKAP HIDUP ORANG YANG BERORIENTASI PADA KERAJAAN SORGA

SIKAP HIDUP ORANG YANG BERORIENTASI PADA KERAJAAN SORGA 

Oleh : Pdt. Erwan Musa


Matius 13:44-46 :
13:44  "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.
13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
13:46  Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."


▪ Pada ayat-ayat tersebut Tuhan Yesus menggunakan 2 perumpamaan untuk menggambarkan hal Kerajaan sorga, yaitu pada ayat 44: di katakan bahwa hal kerajaan sorga ibarat "harta yang terpendam di ladang" dan yang kedua pada ayat 45: di katakan bahwa hal kerajaan sorga di ibaratkan juga "Seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah dan yang sangat berharga".

▪ Tuhan Yesus sering menggunakan perumpamaan dalam mengajar, karana dalam Yudaisme, menggunakan perumpamaan merupakan bentuk umum untuk mengajar.

▪ Nah, sekarang hal yang penting kita ketahui terlebih dahulu adalah bahwa pada zaman Tuhan Yesus, hal Kerajaan Sorga sangatlah diharapkan oleh bangsa Yahudi, karena pada saat itu bangsa Yahudi sedang dalam penjajahan bangsa Romawi, dan hal Kerajaan Sorga juga merupakan inti dari pengajaran Tuhan Yesus selama Ia berada di dunia pada saat itu.

▪ Alkitab juga mencatat bahwa selama Ia hidup di dunia ini, Tuhan Yesus berulang-ulang mengajarkan hal Kerajaan Sorga kepada murid-muridNya dan tidak berhenti sampai disana, alkitab juga berkata bahwa selama 40 hari setelah Ia bangkit dari kematianNya atau sebelum Ia naik ke sorga Ia juga berulang-ulang mengajar tentang Kerajaan Sorga kepada murid-muridNya.
▪ Kis.1:3b .... Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah (LAI).
▪ Terj. (BIS) : Ia berbicara dengan mereka mengenai bagaimana Tuhan memerintah sebagai Raja.

▪ Dalam Injil Lukas 4:43 menceritakan suatu kisah bahwa ketika Yesus akan meninggalkan Kapernaum dan hendak menuju ke Yudea, Ia ditahan oleh orang banyak yang mengikutiNya agar Ia tidak meninggalkan mereka, namun Yesus berkata kepada mereka : "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
Jadi yang harus menjadi catatan penting bagi kita ialah bahwa Yesus di utus ke dunia untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah.

Nah mari kita belajar apa makna kata Kerajaan yang di maksud oleh Tuhan Yesus.
▪ Makna kata "Kerajaan" dalam teks lain berarti pemerintahan Allah atau kehendak Allah yang dapat juga kita pahami sebagai kebenaranNya.

▪ Dalam Alkitab Perjanjian Baru (PB), kata “KERAJAAN” (Yun) βασιλεια ; “Basileia” /: bas-il-i'-ah yang berarti : tingkatan, kekuasaan, kedaulatan yang dimiliki oleh seorang raja.
Maksudnya ialah kekuasaan yang dimiliki oleh seorang raja atas suatu wilayah.

▪ Jika alkitab menggunakan kata “KERAJAAN ALLAH", maka sesungguhnya itu berarti menunjuk kepada pemerintahan Tuhan, kekuasaan Tuhan atau kedaulatan Tuhan atas segala hal dan wilayah yang tak terbatas.
Jadi hidup dalam pemerintahan, kuasa, dan kedaulatan Tuhan sama halnya dengan melakukan kehendak atau kebenaranNya dengan pemahaman dan makna yang sebenarnya.

▪ Jadi, yang Tuhan Yesus ingin capai melalui ajaranNya di atas ialah supaya setiap orang percaya memiliki orientasi hidup yang benar atau sikap hati yang sungguh-sungguh merindukan kerajaan Allah atau pemerintahan Allah atau kebenaran Allah lebih dari segalanya, bahkan dalam implementasinya orang percaya tersebut berani menjual segala yang dimilikinya atau melepaskan segalanya demi hidup dalam kehendak atau kebenaranNya atsu hidup dalam pemerintahan Allah.

▪ Maksud dari kata melepaskan atau menjual segala yang di milikinya ialah kerelaan untuk melepas atau meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi kita untuk dapat hidup seturut kehendak atau kebenaranNya yang sangat berharga dan bernilai kekal.
ex : ~ Paulus, ia berani dan rela melepaskan (asli : kehilangan) segalanya demi memperoleh Kristus dan kebenaranNya (Flp. 3:7-9)
▪ Kenapa demikian, karena Paulus sangat memahami bahwa pemerintahan Allah adalah hal yang sangat berharga dan bernilai kekal.

▪ Dan Tuhan Yesus berkata bahwa jika seseorang hidup dalam pemerintahan atau kehendak Tuhan, maka dengan pasti orang tersebut layak untuk masuk dan tinggal dalam KerajaanNya.

Matius 7:21 :
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar