MEMAHAMI MAKNA CIPTAAN BARU
Oleh : Pdt. Erwan Musa
▪ 2 Kor. 5:17 : Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang
▪ Untuk dapat memahami dengan benar makna dan proses hingga kita menjadi ciptaan baru, mari kita mempelajari beberapa kata penting yang terdapat pada surat 2 Kor. 5:17 ini.
*》 Kata “jadi” pada ayat 17 tersebut, sesungguhnya merujuk kepada ayat 14-16, dimana Paulus hendak menjelaskan bahwa semua orang percaya sesungguhnya telah mati bersama Kristus dan tidak lagi hidup untuk diri sendiri.
▪Artinya kehidupan kita sudah tidak lagi bersifat duniawi; hidup kita sekarang bersifat rohani. “Kematian” yang di maksud oleh paulus adalah kematian kodrat dosa kita yang telah disalib bersama Kristus. Sebagaimana kita telah dikuburkan dan di bangkitkan bersama Kristus, sehingga sekarang kita “hidup dalam hidup yang baru” (Roma 6:4).
▪Jadi yang sedang dibahas Paulus sesungguhnya pada surat 2 Korintus 5:17 ialah bahwa setelah kita percaya kepada Kristus, kita menjadi pribadi yang baru yang telah di bangkitkan, dan sekarang kita mengenakan hidup sebagai “ciptaan yg baru.”
*》 Kata "ciptaan baru" (Yun) καινὴ κτίσις ; kainē ktisis :/ kahee-ne ktis'-is : ciptaan, penciptaan baru
~ KJV : new creature, devinisinya menunjuk kepada sebuah proses utk menjadi "mahluk baru"
▪Kata “ciptaan baru” hanya muncul 2 kali dalam Alkitab, dan hanya ditemukan dalam tulisan Paulus yaitu pada :
~2 Korintus 5:17: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
~ Galatia 6: 15: “Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.”
▪Istilah Ciptaan Baru, dalam bahasa (ibr) "beri’a khadasa", yang merupakan istilah yang lazim di gunakan oleh orang-orang Yahudi, dan istilah tradisi ini biasa digunakan oleh guru-guru Yahudi untuk menyebut orang-orang non Yahudi yang bertobat menjadi Yahudi (proselit), dengan konsekuensinya mereka harus melakukan seluruh tradisi atau budaya dan adat istiadat Yahudi, yang sama halnya dengan kita, maksudnya ialah setelah kita percaya kepada Kristus kita mengenakan manusia ciptaan baru yg terus di proses hingga serupa seperti Kristus yang merupakan konsekwensi hidup sebagai orang percaya.
▪Dan kata baru pada ayat tersebut di pakai kata "kainē" (kata sifat) yang berasal dari kata dasar "kainos" yang memiliki makna : "sesuatu yang sudah ada tetapi dijadikan baru."
▪Kata Kainos yang digunakan Paulus ini berbicara mengenai “baru berdasarkan kualitas” Artinya, perubahan atau pembaruan yang dibicarakan Paulus bukanlah dengan jalan mengganti total diri seseorang, melainkan lebih tepat diartikan proses membersihkan jiwa seseorang atau proses regenerasi hingga karakternya diubahkan menjadi karakter yang baru hingga serupa seperti Kristus.
*》 kemudian kata “yang lama sudah berlalu.”
▪Maksud kata tersebut merujuk kepada segala sesuatu di dalam sinfull nature atau kodrat lama kita, yaitu kesombongan, kesukaan berdosa, kebiasaan buruk, dan sgl hawa nafsu jahat, yang harus kita perjuangkan untuk kita tinggalkan dan mengarahkn diri pada Ciptaan yang baru yang hanya mengarahkan pandanagan kepada Kristus, bukan kepada diri kita sendiri.
▪Sehingga dengan berlalunya yang lama, “yang baru sudah datang!” Hal-hal yang usang dan mati seharusnya telah digantikan dengan hal-hal baru, yang penuh dengan kehidupan dan kemuliaan Allah. Dengan jiwa yang baru lahir ini pasti suka terhadap hal-hal yang ilahi dan membenci hal-hal duniawi, dan dosa yang dahulunya kita pertahankan sekarang ingin kita buang dan tinggalkan.
▪ Sesuai dengan Firman Tuhan yang berkata : Kita telah “menanggalkan manusia lama serta kelakuannya” (Kolose 3:9), dan telah mengenakan “manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Efesus 4:24).
*》 Lalu kata yang terakhir yg kita akan bahas ialah kata "di dalam Kristus"
▪Hal ini merupakan syarat untuk menjadi ciptaan baru, jadi orang "Harus ada didalam Kristus” (en Kristus).
▪Untuk memahami hal ini, maka istilah “Kristen” harus terlebih dahulu kita pahami. Seorang “Kristen” bukanlah seorang yang hanya sekedar aktif ke gereja dan aktif mengambil bagian dalam melayani, atau dibesarkan dalam keluarga Kristen, walaupun setiap hal ini dapat menjadi bagian dari pengalaman dan perjalanan kekristenannya. Karena seorang Kristen adalah seorang yang dengan iman, telah menerima dan percaya pada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat dan terus mengerjakan keselamatannya hingga mengalami keserupaan dengan Kristus (Yohanes 3:16; Kisah 16:31; Efesus 2:8-9).
▪Mari kita perhatikan kata “didalam” pada ayat ini.
~ Untuk seseorang bisa berada didalam, maka orang tersebut harus aktif untuk bertindak agar dapat masuk kedalam. Bila ia menolak maka ia akan selalu berada diluar.
~ Wahyu 3:20, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.”
~ Kata "di muka pintu" (Yun) thura :/thoo'-rah = di muka pintu, di ambang pintu, kesempatan
▪Artinya : kita tidak boleh membuang kesempatan yang Tuhan masih berikan, dan kesempatan hidup hingga saat ini merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk kita gunakan sebaik-baiknya, untuk menggenapi, menanggapi dan meresponi kehendak Tuhan yang harus kita lakukan
~ Kata "Aku akan masuk" (Yun) eiserchomai :/ice-er'-khom-ahee = hidup di antara, berkumpul dengan ...
▪Maksudnya ialah, kalau kita mau meresponi kesempatan yang Tuhan berikan tersebut, maka kita akan mengalami persekutuan yang intim dengan Dia, sehingga semakin hari kita akan mengalami proses perubahan melalui penggarapan yang Ia lakukan untuk memproses dan membentuk kita ke arah yang semakin baik dan berkenan kepadaNya
▪ Roma 8:28-29 :
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Tuhan Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar