📖 MEMBANGUN BERSAMA TUHAN (Maz.127:1-5)
Oleh : Pdt. Erwan● MAZMUR 127:1
Nyanyian ziarah Salomo.
Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
📚 secara umum ayat tersebut memiliki makna :
Tanpa Tuhan semua yang kita bangun atau kerjakan sia-sia, dan secara spesifik sesungguhnya ayat ini berbicara membangun generasi.
Kata "membangun" dalam teks ibrani pada ayat ini dipakai kata “Banah”, yang sebenarnya memiliki makna membangun keturunan atau generasi (lihat ayat selanjutnya 3-5)
👉 Implementasi yang Tuhan kehendaki pada konteks ayat ini adalah ketika kita membangun generasi dan hal apa saja khususnya hidup kita, kita harus membangun bersama Tuhan, yaitu menggunakan cara, pola atau jalan-jalan-Nya, bukan menggunakan jalan atau pikiran kita sendiri.
📚 Pada surat Roma 8:28 disana tertulis :
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
👉 Kalimat “Allah turut bekerja” dalam teks aslinya (bhs.yunani) adalah sunergei (συνεργεῖ), berasal dari akar kata sunergeo (συνεργέω).
▪ Kata sunergeo merupakan gabungan dari dua kata, yaitu : sun dan ergon.
▪ Sun artinya bersama-sama, sedangkan ergon artinya bekerja atau melakukan sesuatu yang berkesinambungan atau terus menerus
▪ Jadi kata sunergei berarti 'he works together' (= ia bekerja bersama-sama).
~> bisa juga berarti : menolong
▪ Kata sunergei menunjuk kepada kegiatan yang berlangsung terus menerus bagi orang-orang yg mengasihi Dia dan hidup dlm rencanaNya.
Artinya, janji ini hanya di sediakan bagi orang yg mengasihi Tuhan dan yg hidup dlm rencanaNya*
📌 Contoh : Henokh, Nuh, Paulus, Yesus
👉 Keuntungan kita membangun bersama Tuhan ialah kita akan memiliki hubungan yg semakin dekat atau intim dg Tuhan dan kita jg senantiasa hidup dengan hikmat-Nya dlm segala keadaan.
📚 Kemudian makna kata "sia-sia usaha orang yg membangunnya"
👉 Terj. AYT : orang-orang yang membangunnya bekerja keras dalam kesia-siaan
👉 Terj. MILT : mereka yang membangunnya telah berjerih lelah atasnya dalam kesia-siaan
▪ Makna kata "sia-sia" adalah "bersifat sementara, rapuh, atau tidak permanen"
⚫ KESIMPULAN :
Frasa kunci dalam Mazmur Salomo ini adalah “Jikalau bukan Tuhan yang ...”
Artinya jika bukan Tuhan yang memberkati kita (campur tangan Tuhan dlm hidup dan seluruh aktivitas kita), sekalipun semua yg kita lakukan tampaknya berjalan seperti biasanya, dan seberapa keras pun usaha yg kita lakukan, tidak akan membuat kita, keluarga, usaha atau apapun yg kita lakukan dapat bertahan, semuanya rapuh atau sia-sia, dan tragisnya akan berakhir dg kekecewaan dan kegagalan.
Sebaliknya, hanya yang berasal dari Allah dan yg diberkati oleh-Nya (ada senantiasa campur tangan Tuhan), akan benar-benar memiliki hidup yg berarti, sehingga ketika ada persoalan hidup, kita akan menghadapinya dg kekuatan dan hikmat-Nya, dan dampaknya kita akan tetap kuat bersama Tuhan.
Intinya adalah pada saat kita membangun hal apa saja, kita harus memastikan bahwa kita membangun sesuai dengan polanya Allah, bukan menurut gagasan, rencana, atau usaha manusia.
📚 Efesus 5:15 TB
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.
Kata “bagaimana kamu hidup” mempunyai makna "kehidupan yang terjaga".
Artinya kehidupan yg sesuai dg pola atau standar kebenaran Tuhan.
Implementasinya ialah kita harus menjaga hidup kita dlm sgl aspek, baik dlm pikiran, perkataan, dan sikap kita, agar selalu sesuai dengan kebenaranNya.
Mazmur 119:105 berkata, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
Jadi Kebenaran, “Jikalau bukan TUHAN yang..., sia-sialah...” harus diberlakukan dalam berbagai sisi kehidupan kita, seperti dalam kehidupan pernikahan, membesarkan anak, membangun relasi, pelayanan dimana saja dan aktivitas lainnya.... Amin
JIKA TUHAN TIDAK IKUT CAMPUR TANGAN DALAM HIDUP KITA MAKA SIA-SIA SEGALANYA
erwan musa.blogspot.com