Minggu, 12 Mei 2024

Sambungan "Materi Dasar Kekristenan" (MDK) 2 : Page 4 : Alkitab Adalah Firman Allah

 Page 4

ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH


Ada tiga hal yang bisa kita pakai, kita jadikan petunjuk dan pedoman untuk mengetahui Alkitab adalah firman Allah. 

■ Dari klaim Alkitab Sendiri. 
Alkitab memberikan kesaksian bahwa dirinya sendiri adalah firman Allah.  Misalnya di dalam 2 Timotius 3:16  “Segala tulisan adalah diilhamkan Allah”. 
Kata “Segala tulisan” di sini merujuk kepada segala tulisan di dalam kitab suci orang Yahudi, yaitu Perjanjian Lama. 
Artinya, Perjanjian Baru memberikan kesaksian bahwa PL adalah firman Allah.
Di dalam 2 Petrus 3:16 Petrus menyejajarkan tulisan-tulisan Paulus dengan bagian Kitab Suci yang lain. 
Kemudian kalau kita melihat para nabi, Yesaya 7:7 atau 8:11, Yesaya mengatakan, “Beginilah firman TUHAN”, berarti apa yang dia sampaikan dan apa yang dia tulis adalah firman Tuhan.
Begitu pula dengan Yeremia di dalam pasal yang pertama; beberapa kali Yeremia mengatakan, “firman TUHAN datang kepadaku,” sehingga apa yang dia sampaikan atau dituliskannya adalah benar-benar berasal dari Tuhan.

Demikian juga dengan Tuhan Yesus dan para rasul berkali-kali memberikan pengakuan bahwa Perjanjian Lama adalah kitab suci, firman Allah. 
Misalnya di dalam Matius 5 Tuhan Yesus mengatakan bahwa setiap bagian di dalam hukum Taurat tidak akan berlalu sampai langit dan bumi ini berlalu, karena firman Allah bersifat kekal. 
Para rasul berkali-kali mengutip Perjanjian Lama dan menyatakan itu sebagai firman Allah yang digenapi. 
Misalnya Matius di pasal pertama ketika membicarakan tentang silsilah kelahiran Yesus, dia mengutip dari nubuatan nabi Yesaya 7:14.
Semua ini memberi penjelasan kepada kita secara eksplisit dan konsisten bahwa seluruh Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah firman Allah.

■ Ada ciri-ciri tertentu, yang menunjukkan bahwa Alkitab layak untuk disebut sebagai firman Allah. 
▪Nubuat yang tergenapi. 
Nubuat kedatangan Tuhan Yesus sebagai Mesias yang menebus dosa. 
Ada begitu banyak ayat di dalam Perjanjian Lama, yang sudah dinubuatkan ratusan tahun sebelum Tuhan Yesus hadir ke dalam dunia. 
Mesias telah dinubuatkan akan lahir dari seorang perawan, dari suku Yehuda, dari keturunan Daud, dan sebagainya; nubuat-nubuat ditulis di dalam PL, pada akhirnya digenapi dengan detil ratusan tahun sesudahnya.
▪Kesatuan tujuan. 
Alkitab ditulis oleh berbagai penulis dengan latar belakang, usia, jabatan, tingkat kepandaian dan pekerjaan yang berbeda-beda. 
Mereka menulis dalam rentang waktu ribuan tahun. 
Tetapi yang menarik adalah ketika semuanya dikumpulkan menjadi satu, yaitu di dalam Alkitab, kita menemukan ada satu kesatuan yang luar biasa. 
Alkitab ditulis untuk menunjukkan bagaimana permulaan Allah menciptakan manusia dengan semua kebaikan yang Allah sudah tetapkan dan berikan kepada manusia di dalam dunia ini. 
Lalu kemudian semuanya itu rusak oleh dosa dan Allah kemudian bekerja terus mempersiapkan dari permulaan sampai akhir untuk menyelesaikan persoalan dosa dan penderitaan dengan mengirimkan Anak-Nya tunggal, Yesus Kristus mati di atas kayu salib.
Alkitab juga terus membicarakan tentang apa yang akan terjadi selama kedatangan Tuhan Yesus yang pertama sampai nanti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Ada sebuah benang merah yang konsisten di sana, ada sebuah tujuan yang tunggal di dalam Alkitab.
▪Ketepatan/kualitas isi Alkitab.  
Alkitab bukan hanya menyinggung iman dan etika, tetapi Alkitab juga menyinggung beberapa peristiwa sejarah dan tempat-tempat yang bisa diselidiki secara arkeologis maupun secara historis. 
Apa yang ditulis oleh Alkitab, dituliskan secara cukup detail. 
Berkali-kali Alkitab memberi petunjuk yang sangat jelas tentang berbagai peristiwa, terjadi pada tahun ke berapa dan pada zaman raja siapa. 
Satu contoh, Daniel 5 mencatat bahwa raja Babel yang terakhir adalah Belsyazar. 
Para teolog liberal mendapati bahwa raja terakhir Babel bukan Belsyazar, tetapi Nabonidus. 
Seiring dengan perkembangan arkeologi, maka kita menemukan bahwa ternyata memang raja yang resmi adalah Nabonidus, tetapi dia sedang tidak ada di ibu kota waktu itu, sehingga yang menjalankan pemerintahannya adalah anaknya yang bernama Belsyazar.

■ Dari kesaksian Roh Kudus di dalam diri orang percaya.
Ini merupakan kebenaran yang tampaknya sederhana namun kebenaran ini menjadi penting untuk kita pahami.
Di dalam Yohanes 16:13-14 Tuhan Yesus berbicara tentang kedatangan Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran yang akan membimbing semua orang yang percaya untuk mengingat, memahami, dan menaati perkataan Tuhan Yesus.
Dengan demikian apa yang dikerjakan oleh Roh Kudus sangat berkaitan dengan bagaimana kita memahami dan mempercayai firman Allah.
1 Yohanes 2:20 dan 27; di sana Rasul Yohanes berbicara tentang pengurapan yang diterima oleh orang-orang percaya dari Roh Kudus.
Pengurapan itulah yang membimbing orang-orang percaya untuk mengetahui kebenaran dan untuk mendeteksi ketidakbenaran atau dusta.

Dalam 1 Korintus 2:13-14 Paulus mengatakan bahwa orang-orang duniawi tidak mungkin bisa memahami hal-hal yang rohani.
Hanya melalui Roh Kudus maka orang bisa memahami hal-hal yang rohani.
Bagi orang-orang duniawi, hal-hal yang rohani tampak seperti sebuah kejahatan (1 Kor. 1:18, 21). Karena memang tidak ada Roh Kudus di dalam diri mereka.
2 Korintus 4:4 pikiran mereka telah diungkapkan oleh ilah zaman ini, sehingga dengan kekuatan mereka sendiri mereka tidak mungkin menerima dan memahami kebenaran.

Semua orang bisa membaca Alkitab, tapi tidak semua orang bisa percaya kepada Alkitab.
Semua orang yang membaca Alkitab, tetapi belum tentu semua orang mengerti Alkitab.
Untuk mengerti dan percaya pada Alkitab dibutuhkan lebih dari sekedar latihan intelektual atau kemampuan membaca; kita membutuhkan intervensi Roh Kudus di dalam diri kita.
Roh Kudus yang memimpin kita untuk membaca, memahami, dan mempercayai Alkitab sebagai firman Allah


PERANAN ALKITAB DALAM KEHIDUPAN PERCAYA

Kepada Timotius, Rasul Paulus menulis, "Ingatlah ... bahwa dari kecil engkau sudahmengenal Kitab Suci ..., dan bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci." (2 Timotius 3:15, 1Timotius 4:13).

Dan kepadanya sebagai seorang muda dan kita sebagai orang percaya sekarang ini, Rasul Paulus mengingatkan akan peranan Alkitab dalam kehidupan percaya seperti yang diuraikan dalam 2 Timotius 3:15-17 dan 1 Timotius 4:13 adalah sebagai berikut :
1) Bahwa Alkitab itu memberi hikmat, menerangi hati dan pikiran untuk mengerti,
2) Menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus,
3) Bahwa Alkitab bermanfaat untuk mengajar,
4) Untuk menyatakan kesalahan,
5) Untuk memperbaiki kelakuan,
6) Untuk mendidik orang dalam kebenaran dan,
7) Untuk membangun dan memperlengkapi orang percaya untuk melakukan pekerjaan baik.

Dan di bagian lain Alkitab menyatakan bahwa :
a) Alkitab itu membeberkan dosa dan kesucian serta yang benar maupun yang jahat (misalnya, Mazmur 119:9-11),
b) Alkitab adalah Pelita dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105),
c) Alkitab adalah Ketopong keselamatan dan Pedang Roh (Efesus 6:17).

ISTILAH - ISTILAH YANG DIBERIKAN UNTUK ALKITAB :

Beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut Alkitab itu, antara lain adalah:
1) Makanan (Matius 4:4).
2) Pedang Roh (Efesus 6:17).
3) Pelita (Mazmur 119:105).
4) Kitab Suci (2 Timotius3:15).
5) Kitab (Mazmur 40:8, Wahyu 22:19).
6) Torat Tuhan (Mazmur 1:2; Yesaya 30:9).
7) KitabTuhan (Yesaya 34:16).
8) Kitab Kebenaran (Daniel 10:21).

PENUTUP

Kita mengimani dan mengamini bahwa Alkitab adalah Firman Allah dan standar bagi kehidupan semua orang percaya.
Bertekunlah dalam membaca Alkita dan menjadi pelaku-pelaku Firman dengan tepat dan benar (Yakobus 1:22-25, 2 Timotius 2:15)


ErwanMusa : ☎️ 082157116469

Tidak ada komentar:

Posting Komentar