PENTAKOSTA DAN MAKNA KEPENUHAN ROH KUDUS -- KISAH PARA RASUL 2:1-13 (Eksposisi)
📚 Kisah Para Rasul 2:1 (TB)
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
"Pentakosta" (yun) πεντηκοστης - pentêkostê, bentuk feminin dari πεντηκοντα - pentêkonta (Markus 6:40 ; Lukas 7:41, 9:14, 16:6, Yohanes 8:57, 21:11; Kisah Para Rasul 13:20), secara harfiah berarti lima puluh.
Pentakosta Perjanjian Lama (PL) dirayakan pada setiap hari kelima puluh (50) sesudah Hari Raya Paskah - פֶּסַ×— ; PESAKH.
Karena 50 hari = 7 minggu, hari itu juga disebut "khag syavu'ot" / Hari Raya Tujuh Minggu (Keluaran 34:22, Ulangan 16:9). Hari Pentakosta tersebut menandakan selesainya menuai jelai yang dihitung mulai dari sejak pertama kalinya menyabit gandum (Ulangan 16:9), dan waktu imam mengunjukkan berkas tuaian itu "pada hari sesudah Sabat itu" (Imamat 23:11). Hari Pentakosta tidak hanya dirayakan pada zaman Pentateukh, bahkan hingga zaman Salomo pun Hari Pentakosta masih dirayakan (2 Tawarikh 8:13) sebagai hari raya kedua dari ketiga pesta tahunan (bandingkan Ulangan 16:16). Tiga hari raya besar yang diperingati bangsa Israel adalah: Hari Raya Roti Tidak Beragi (Paskah), Hari Raya Tujuh Minggu (Pentakosta), dan Hari Raya Pondok Daun
Beberapa hal yang perlu diketahui tentang Pentakosta Perjanjian Lama adalah :
▪ 1) Hari ke 50 setelah Paskah (Paskah Perjanjian Lama) yaitu hari bebasnya bangsa Israel dari Mesir (bdk. dengan Ul 16:1 tentang Paskah Perjanjian Lama).
▪ 2) Hari unt memperingati 2 hal, yaitu :
a) Peringatan hari dimana Allah memberikan 10 HukumTaurat kepada seluruh bangsa Israel yang berkumpul di Gunung Sinai,
Sesudah masa pembuangan (th. 538 sM) bahkan dalam abad II sM barulah perayaan itu "dihistorisasikan", artinya dihubungkan dengan peristiwa penting dalam sejarah penyelamatan Israil. "Jadi Pentakosta atau "perayaan tujuh minggu" menjadi peringatan akan kejadian itu.
Menurut Keluaran 19:1 maka Israil tiba digunung Sinai dalam bulan ketiga setelah bulan pertama berangkat dari Mesir. Bulan ketiga itu ialah kurang lebih 50 hari.
b) Perayaan syukur karena panen gandum/hari raya bungaran "khag haqqatsir" / Hari Raya Menuai dan "yon habbikkurim" (Ul 16:10, 15; Kel 23:16 ; 34:22) dan menyatakan rasa takut dan hormat kepada Tuhan ( Yer 5:24)
▪ 3) Pada hari itu orang Israel tidak boleh melakukan pekerjaan berat (Im 23:21 ; Bil 28:26).
"Pentakosta" dalam Perjanjian Baru (PB) adalah hari turunnya Roh Kudus yang terjadi pada hari ke 50 setelah Paskah atau hari kebangkitan Yesus.
Tetapi "Pentakosta" pada Kis 2:1 ini adalah peringatan hari Pentakosta Perjanjian Lama.
📚 Kisah Para Rasul 2:2-4a
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 LAI TB, Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa (GLÔSSAIS) lain (HETERAIS), seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya
Yunani : kai {lalu} eplêsthêsan {mereka dipenuhi} apantes {semua} pneumatos {(oleh) Roh} hagiou {kudus} kai {dan} êrxanto {mulai} lalein {berkata-kata} heterais {lain/ asing, plural} glôssais {dalam bahasa-bahasa (lidah-lidah), plural} kathôs {menurut} to {(itu)} pneuma {Roh} edidou {memberikan} autois {kepada mereka} apophtheggesthai {untuk mengatakan}
Pada Pentakosta Perjanjian Baru (PB) terdapat pula mujizat yaitu karunia lidah (karunia bahasa).
Ketika murid-murid yang telah berkumpul dipenuhi dengan Roh Kudus, mulailah mereka "berkata kedalam bahasa-bahasa (glôssai) lain" seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakannya (Kisah 2:4-11).
Sehingga banyak orang Yahudi dari luar Yerusalem tercengang mendengar puji-pujian bagi Allah yang dalam bahasa (glôssais, Kisah 2:11) dan dialek-dialek (dialektos, Kisah 2: 6-8) yang dipakai di negeri mereka sendiri.
Yang dimaksud dengan bahasa lain (ay.4) disini adalah bahasa lidah atau bahasa yg di mengerti yang "benar-benar" merupakan karunia Roh Kudus, bukan bahasa lidah yang dipelajari, atau ditiru dan ditampilkan pada ibadah dalam pujian dan penyembahan dalam gereja masa kini.
Jadi, Pentakosta Perjanjian Lama (PL) menjadi Pentakosta Perjanjian Baru (PB), karena ada hal yang luar biasa terjadi dalam Kis 2:1-13, dan hal yang luar biasa tsb adalah sbb :
▪1) Turun dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras (ay 2).
Alkitab sering menggambarkan Roh Kudus sebagai angin (Yoh 3:8 ; Yeh 37:9,10,14 ; Yoh 20:22).
Kata "angin" (yun) PNEUMA memang bisa diartikan sebagai ‘roh’, ‘angin’ atau ‘nafas’ (sama seperti hal nya dalam kata Ibrani RUACH).
Jadi, sebelum Roh Kudus turun Ia didahului oleh suatu bunyi "seperti" tiupan angin keras.
▪2) Tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing (ay 3).
Roh Kudus juga sering digambarkan sebagai api karena Ia berfungsi untuk menyucikan atau menguduskan.
Karena itu, tanda dari orang yang mempunyai Roh Kudus atau dipenuhi Roh Kudus adalah adanya perubahan hidup ke arah yang positif, baik dan benar seturut kebenaran (bukan kemampuan untuk berbahasa Roh).
"Api" disini melambangkan penyucian dan pemisahan orang-orang percaya kepada Allah bagi pekerjaan untuk memuliakan Kristus (Yoh 16:13-14). PL (
Api dlm PL dab PB (Kel,3:2 ; 13:21-32 ; Ibrani 12:29) sering dikaitkan dg kehadiran Allah
Penyataan ini mendahului baptisan dalam Roh dan tidak pernah diulang lagi di Kisah Para Rasul.
▪3) Roh Kudus turun dan memenuhi mereka (ay 4a).
Ay 4a, terjemahan Indonesia kurang lengkap terjemahannya, seharusnya ada kata ‘semua’.
NIV: ‘All of them were filled with the Holy Spirit’ (= Mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus).
Jadi, bukan hanya rasul-rasul saja yang menerima atau dipenuhi dengan Roh Kudus, tetapi semua orang percaya pada saat itu.
Roh Kudus diberikan bukan hanya kepada orang percaya tertentu saja, tetapi kepada semua orang yang percaya kepada Kristus.
=> Makna dari kepenuhan Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah :
1). Penggenapan janji Allah atau nubuat dalam kitab Yoel 2:28-29 bahwa Roh Kudus di curahkan atas semua manusia pada hari-hari terakhir (bd. Kis 1:4-5; Mat 3:11; Luk 24:49; Yoh 1:33)
Yoel 2:28-29 (TB) -- Nubuat
"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.
Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.
Kis 2:17-18 -- Penggenapan
Kisah Para Rasul 2:17-18 (TB)
Akan terjadi pada hari-hari terakhir — demikianlah firman Allah — bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
Jadi Nubuat Nabi Yoel setelah kembali dari pembuangan di babel, sudah di genapi dalam Kis.2:17-18 dalam kurun waktu kl. 700 th, sehingga sekarang kapan saja orang percaya bisa di penuhi Roh Kudus karena Ia sudah datang ke dalam dunia sampai kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.
2). Para murid "diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi" (Luk 24:49; bd. Kis 1:8), yang memampukan mereka bersaksi untuk Kristus, menginsafkan orang akan dosa, kebenaran dan penghakiman Allah sehingga mereka berbalik dari dosa kepada keselamataan dalam Kristus (bd. Kis 4:13,33; 6:8; Rom 15:19)
Jadi, hari Pentakosta (PB) merupakan awal dari penginjilan dunia (ayat Kis 2:6-11,39; Kis 1:8).
~> Kisah Para Rasul 1:8 (TB)
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
~> Yohanes 16:8 (TB)
Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; ...
3). Para pengikut Kristus menjadi orang-orang yang melanjutkan karya Kristus dalam dunia ini. Dalam kuasa Roh Kudus, mereka terus melakukan dan mengajarkan hal-hal yang sama "yang dikerjakan dan diajarkan Yesus".
~> Kisah Para Rasul 1:1 (TB) Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus.
📚 Kisah Para Rasul 2:4b-13
Tentang Bahasa Lain atau Lidah (ay 4b)
..., lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa (GLÔSSAIS) lain (HETERAIS), seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Bahasa Lain atau bahasa lidah pada ayat ini adalah suatu karunia Roh Kudus yang menyebabkan rasul-rasul bisa berbicara dalam bahasa-bahasa yang sebelumnya tidak mereka kenal atau tidak pernah mereka pelajari.
Ref :
Markus 16:17 - LAI TB
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa (GLÔSSAIS - lidah-lidah) yang baru bagi mereka,
Tidak semua orang yang memiliki Roh Kudus/dipenuhi Roh Kudus harus berbahasa roh.
Karena Kis 2:4 adalah bagian Kitab Suci yang bersifat descriptive (menggambarkan apa yang terjadi pada saat itu).
Bagian seperti ini tidak bisa dijadikan rumus, metoda atau acuan.
=> Penekanan dari Pentakosta.
Banyak orang jika membahas Pentakosta selalu menekankan pada bahasa roh.
Padahal sebetulnya yang paling harus ditekankan dalam Pentakosta bukan bahasa roh tetapi Pekabaran Injil, hal ini dapat terlihat dari :
▪1) Roh Kudus diberikan utk memberitakan Injil.
Kisah Para Rasul 1:8 :
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”.
Bandingkan dengan Yoh 15:26 yang berbunyi :
“Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku”.
▪ 2) Semua ini terjadi di Yerusalem pada hari Pentakosta.
Mengapa Allah memilih kota Yerusalem dan memilih hari Pentakosta?
Karena pada hari Pentakosta kota Yerusalem penuh sesak, karena orang-orang Yahudi dari semua penjuru wajib datang ke Yerusalem.
Mereka semua kembali ke Yerusalem karena hal ini memang diperintahkan oleh Tuhan (Kel 23:14-17 ; Kel 34:22-23).
Ayat 5, mengatakan :
"Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit".
Kata "diam" tidak berarti bahwa mereka tinggal di sana, tetapi hanya berarti bahwa pada saat itu mereka berada di sana.
Kata "dari segala bangsa" artinya dari negara-negara lain.
Jadi ayat 5, menunjukkan bahwa pada saat itu Yerusalem dipenuhi oleh orang-orang Yahudi dari bangsa-bangsa lain.
Lalu ayat 6, mengatakan :
"Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak".
Kata "turun" pada ayat ini terjemahannya kurang tepat, seharusnya adalah "terjadi".
Bandingkan : terjemahan NASB :
"And when this sound occurred" (= Dan ketika bunyi itu terjadi).
Bunyi yang dimaksud pada ayat 6 adalah "bahasa roh dari rasul-rasul"
Jadi orang-orang Yahudi dari negara-negara lain, ikut berkerumun dan mendengar bahasa lidah tersebut.
Dan yang mereka dengar ucapan rasul-rasul itu adalah "perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah" (ay 11).
Ini jelas menunjuk pada Injil atau Gospel.
Allah memilih saat itu, supaya mereka semua bisa mendengar Injil (ay 11 - "perbuatan besar yang dilakukan Allah") dan supaya setelah mereka kembali ke negara asal mereka, mereka juga menyebarkan atau membertakan Injil.
Jadi semua ini jelas menunjukkan bahwa Pentakosta menekankan "Pekabaran Injil."
▪ 3) Pada saat itu terjadi bahasa Lain/Lidah
Saat itu harus terjadi bahasa lain/lidah karena orang-orang Yahudi dari negara-negara lain itu mempunyai bahasanya masing-masing.
Adanya banyak bahasa menghalangi Pekabaran Injil dan kalau Injil hanya diberitakan dalam 1 bahasa saja, maka orang akan beranggapan bahwa Injil itu memang ditujukan hanya untuk satu bangsa atau bahasa saja (Yahudi).
Allah tidak mau hal itu terjadi dan Ia lalu memberi bahasa Lidah.
Dengan cara ini maka :
a) Batasan bahasa dihancurkan dan Injil bisa tersebar.
b) Orang tahu bahwa Injil bukan hanya untuk satu bangsa/bahasa saja.
Semua hal-hal di atas ini jelas menunjukkan bahwa penekanan dari Pentakosta adalah Pekabaran Injil!
=> Hal-hal penting tentang Pemberitaan Injil.
Kisah Para Rasul 2:13 (TB)
Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."
1) Umumnya ketika dlm pemberitaan Injil selalu ada reaksi negatif (ayat 13).
Dikatakan pada ayat 13, bahwa ada sebagian orang yg bukan hanya sekedar menolak Injil tetapi bahkan mengejek orang yang memberitakan Injil (ayat 11)
2) Mujizat atau hal-hal yg supranatural tidak menjamin pertobatan.
Catatan pada ayat 13, sementara injil di beritakan dan mujizat terjadi, namun ada orang-orang tidak mau menerima pemberitaan tsb atau bertobat bahkan sebaliknya menentang.
Dalam Kis 2 ini, sekalipun ada banyak yang bertobat (itupun terjadi karena khotbah Petrus, bukan karena mujizat), tetapi ada banyak yang tidak bertobat sekalipun mereka melihat mujizat bahasa Lidah yang luar biasa (bdk. Luk 17:11-19 Mat 11:20-24 Luk 16:27-31).
Kata "anggur manis" (yun) gleukos ; pada umumnya yang dimaksudkan adalah sari buah anggur yang tidak difermentasi.
Dalam hal ini ejekan mereka diucapkan dengan nada sarkastik.
(Sarkastik merupakan kata sifat dari sarkasme, dan Sarkasme biasanya digunakan untuk menutupi kemarahan, rasa malu, canggung, iri hati)
PENUTUP/KESIMPULAN
Mari kita buktikan dengan rajin/tekun memberitakan Injil krn kita telah memiliki dan dipenuhi Roh Kudus.
Dan dalam memberitakan Injil, jangan takut pada reaksi negatif dan di tolak.
Teruslah memberitakan Injil krn itu tugas semua orang percaya.
ErwanMusa : ☎️ 082157116469
Tidak ada komentar:
Posting Komentar