MDK (Materi Dasar Kekristenan) 2
BAB 5 : ROH KUDUS
PENDAHULUAN
Alkitab mengajarkan bahwa untuk menyembah Allah harus dalam roh dan kebenaran, karena Dia adalah Roh (Yoh.4:24)
• Yohanes 4:24 (TB) Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Di sisi lain, Alkitab berkata juga bahwa manusia biasa tidak dapat menerima apa yang berasal dari Roh Allah (1 Kor.2:14)
• 1 Korintus 2:14 (TB) Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
Tetapi Tuhan telah memberikan pengertian kepada orang-orang yang mengasihi Dia, dan yang telah menerima Roh Kudus (Rm. 8:5; 1Kor. 2:12).
• Roma 8:5 (TB) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
• 1 Korintus 2:12 (TB) Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
Dan kita dapat merasa yakin karena mengetahui bahwa pada suatu hari, kita akan melihat gambaran yang lengkap dan sempurna ketika kita bertemu dengan Allah sendiri (1Kor. 13:12).
• 1 Korintus 13:12 (TB) Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
KEPRIBADIAN ROH KUDUS
Dalam terjemahan Yunani, kata “Roh” itu pneuma, mempunyai arti yang sama dengan “nafas” atau “angin”.
Jadi, secara hurufiah kita dapat menerjemahkan “Roh Kudus” sebagai “Nafas Kudus” atau “Angin Kudus”, tetapi itu tidak akan sesuai dengan seluruh kepribadian Roh Kudus.
Tuhan Yesus pernah berkata bahwa menghujat Roh Kudus adalah dosa yang jauh lebih serius daripada menghujat Anak Allah (Mat. 12:31-32).
Kerasnya peringatan ini membuat kita sulit menerima bahwa Roh Kudus hanya sekadar kekuatan dari luar diri manusia yang dikendalikan Allah sebagai alat ilahi.
Mengenai hal ini, dalam kitab Yohanes 4:24 Yesus menyamakan Allah dengan Roh, dan karena itu Roh Kudus pastilah merupakan pribadi yang sama dengan Allah sendiri.
Dalam Yohanes 14-16, Yesus menggunakan kata ganti orang “Dia”, sebanyak lima kali untuk menyebutkan Roh Kudus (Yoh. 14:26; 15:26; 16:8; 13,14).
Dengan demikian Yesus menjelaskan kepribadian Roh Kudus.
Paulus juga menjelaskan kepribadian Roh Kudus dengan berkata, “Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, sama seperti yang dikehendaki-Nya” (1Kor. 12:11).
Dari Alkitab, kita dapat melihat bahwa Roh Kudus secara pribadi mewujudkan diri-Nya sendiri melalui tiga hal: hikmat, perasaan dan kehendak.
• Melalui hikmat-Nya, Roh Kudus membedakan yang baik dan jahat (Ef. 4:30); memberi kesaksian tentang kebenaran dan Yesus Kristus (Yoh. 14:6; 15:26); menyelidiki hal-hal terdalam dari Allah (1Kor. 2:10); mengajar dan melatih umat Allah (Neh. 9:20; Yoh. 14:26); memimpin orang percaya kepada seluruh kebenaran (Yoh. 16:13); dan menyatakan rahasia-rahasia Kristus (Ef. 3:5).
• Dalam hal perasaan, Roh Kudus mengasihi (Rm. 15:30), memberikan anugerah (Ibr. 10:29), berduka (Yes. 63:10; Ef. 4:30), menghibur (Kis. 9:31) dan menjadi perantara bagi orang-orang percaya (Rm. 8:27).
• Dalam hal kehendak-Nya, Roh Kudus mempunyai “maksud” (Rm. 8:27), membuat keputusan (Kis. 15:28), memberi perintah (Kis. 8:29), menugaskan pekerja kudus (Kis. 13:1-4), mengarahkan pekerjaan gereja (Kis. 16:6), mengurapi pekerja kudus (Kis. 20:28), membagi-bagikan karunia kepada jemaat (1Kor. 12:11), menginjil dan mengembalakan (Why. 2:7; 11, 17, 29; 3:6, 13, 22; 22:17).
SIAPA ROH KUDUS
Alkitab seringkali memakai istilah “Roh Kudus” dan “Roh Allah” secara bergantian, untuk menjelaskan bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah.
Dari petunjuk ini, kita mengetahui bahwa Roh Kudus tidak terpisahkan dari Allah, karena Roh Kudus adalah Allah sendiri.
Mengenai upaya memahami perkara-perkara rohani, Rasul Paulus berkata, “Siapa gerangan di antara manusia yang tahu apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia?
Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah” (1Kor. 2:11).
Jadi, untuk memahami sifat ke-Allah-an membutuhkan hikmat dan wahyu rohani melalui Roh Kudus Allah.
Karena itu, kita harus bersandar pada Roh Kudus, dan bukan pada hikmat duniawi, untuk mendapatkan pengetahuan yang benar tentang Dia (Yoh. 14:26; 16:13; Ef. 1:17).
Dalam Kejadian 1:1 tertulis bahwa “Allah menciptakan langit dan bumi”, sementara pada Kejadian 1:2 tertulis, “Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” sebelum segala sesuatu diciptakan.
Pada Perjanjian Lama, Allah berjanji untuk mencurahkan Roh Kudus kepada umat-Nya.
Dengan demikian Allah menyatakan lagi bahwa Roh Kudus adalah Roh-Nya (Yeh. 36:27; 37:14; Yoel 2:28-29).
Ketika kita merenungkan pesan-pesan dalam nubuat Perjanjian Lama, kita hanya dapat merasa takjub karena Allah sampai berpikir untuk tinggal di dalam diri manusia.
Alkitab mencatat, Roh Kudus turun pada hari Pentakosta, yang menyebabkan Rasul Petrus menyatakan bahwa nubuatan dalam kitab Yoel Allah telah digenapi (Kis. 2:16-18).
1 Yohanes 3:24, "Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita”.
1 Yohanes 4:13 juga tertulis, “demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.”
Tulisan-tulisan Rasul Paulus menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah.
a) “Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang” (1Kor. 12:6);
b) “Karena Allah-lah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Flp. 2:13);
c) “Satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang…dan di dalam semua” (Ef. 4:6);
d) “Tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu” (1Kor. 6:19).
Paulus juga berbicara tentang karunia-karunia rohani dari Roh Kudus :
“Tetapi semua ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya” (1Kor. 12:11).
Yakobus menambahkan, “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang” (Yak. 1:17).
Seluruh ayat Alkitab di atas menunjukkan satu hal mendasar : Roh Kudus adalah Roh Bapa Surgawi sendiri.
ROH KUDUS TIDAK DIBATASI RUANG DAN WAKTU
Hal penting yang perlu dimengerti tentang ke-Allahan adalah bahwa Roh Kudus tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Sebagai manusia, kita tahu bahwa benda-benda materi dibatasi oleh kedua hal ini.
Contohnya, suatu benda tidak dapat berada di dua tempat pada saat yang sama.
Sebaliknya, Roh Kudus dapat melampaui rintangan fisik seperti ini, karena Dia memenuhi seluruh alam semesta (Mzm. 139:7-10; Yer. 23:23-24).
Ketika Yesus datang ke dunia dalam rupa manusia, Ia dibatasi oleh ruang dan waktu sebagai akibat dari kemanusiaannya.
Oleh karena dalam injil kita melihat bahwa Yesus tidak pernah muncul di dua tempat secara bersamaan, tetapi setelah Yesus bangkit, Ia mengenakan tubuh rohani.
Karena itu Yesus dapat menampakkan diri dan hilang dari hadapan murid-murid-Nya (Luk. 24:36, 31) dan tiba-tiba dapat masuk ke dalam rumah tempat mereka berkumpul (Yoh. 20:19-26).
Catatan dalam Alkitab ini menunjukkan perbedaan antara keberadaan-Nya dalam rupa manusia dan keberadaan-Nya dalam tubuh rohani.
Dari Alkitab, kita melihat bukti lebih lanjut bahwa Allah adalah Roh yang melampaui ruang dan waktu:
• Roh Kudus turun kepada Maria sehingga ia mengandung, memungkinkan perwujudan Allah dalam rupa manusia (Mat. 1:18; Luk. 1:35; Yoh. 1:14; 1Tim. 3:16).
• Ketika Yesus dibaptis, Roh Kudus turun dalam rupa burung merpati, dan Bapa berbicara dari surga (Mat. 3:16-17).
Contoh praktis dari pengalaman kita untuk menunjukkan bagaimana Roh melampaui ruang dan waktu, jika 100 orang percaya berdoa pada saat yang sama dari tempat yang berbeda, mereka semua dapat menerima dan dipenuhi Roh Kudus karena Ia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Alkitab memberitahukan kita bahwa oleh “satu Roh”, kita semua dibaptis ke dalam satu tubuh dan minum dari “satu Roh” (1Kor. 12:13).
Allah mengaruniakan Roh tanpa batas (Yoh. 3:34), karena Dia tidak terbatas.
KESIMPULAN
Sebagai manusia yang terbatas, kita tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk sepenuhnya mengerti dan menjelaskan tentang Allah yang tidak terbatas.
Tetapi dengan petunjuk Roh Kudus, setidaknya kita dapat memperoleh pengertian tentang sifat ke-Allah-an.
Hal penting yang muncul dari Alkitab adalah, Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus untuk menggenapi rencana keselamatan-Nya.
ErwanMusa ☎️ : 082157116469
Tidak ada komentar:
Posting Komentar