Senin, 25 September 2023

PEMAHAMAN TENTANG PENGURAPAN MINYAK

 



PEMAHAMAN TENTANG PENGURAPAN MINYAK

Disusun oleh: Pdt. Erwan, S.Adm.,MA.(Can)

πŸ“š Kata "Pengurapan khusus dengan minyak" (ibr) ΧžָΧ©ַׁΧ— - "MASHAKH" bermakna mengoles, melumuri, menggosok dengan minyak atau sesuatu yang terbuat dari minyak, kemudian dari kata tsb terbentuk kata dasar "Urapan" ( ΧžָΧ©ְׁΧ—ָΧ” - MASH'KHAH).
▪ Dari kata dasar yang sama pula, membentuk מָΧ©ִׁΧ™Χ—ַ - MASHIAKH, Mesias, yang diurapi.

πŸ“š Kata "Mesias" (yun) Ο‡ΟΞΉΟƒΟ„ΞΏΟ‚ ; khristos, bentuk kata kerjanya : Ο‡ΟΞΉΟ‰ ; khriΓ΄, "mengurapi".
▪ Kata ini merupakan asal bentuk kata Indonesia "Kristus" atau bahasa Inggrisnya: "Christ" 
▪ "Kristus" adalah gelar-Nya, yang menandakan bahwa Yesus diutus oleh Allah sebagai Raja dan Juruselamat (baca Daniel 9:25; Yesaya 32:1).
▪ Jadi "Yesus Kristus" artinya adalah "Yesus Sang Mesias" atau "Yesus yang Diurapi."


■ LATAR BELAKANG:

▪ Pengurapan berasal dari kebiasaan para gembala.
▪ Kutu dan serangga lainnya sering masuk ke dalam bulu domba.
▪ Ketika sampai ke dekat kepala domba, kutu dan serangga ini bisa masuk ke dalam liang telinga sehingga membunuh domba tersebut.
▪ Jadi, gembala-gembala di jaman dulu menuangkan minyak di atas kepala domba.
▪ Hal ini membuat bulu domba menjadi licin, sehingga mustahil bagi serangga untuk mendekati telinga domba.
▪ Dari kebiasaan inilah, urapan menjadi simbol dari berkat, perlindungan, dan pengesahan.

πŸ“š Kata "mengurapi" (yun) χριω ; khrio, yang berarti "untuk mengolesi atau menggosok dengan minyak" dengan maksud "untuk mentahbiskan pelayanan jabatan atau ibadah."
πŸ“š Juga dipakai kata "aleipho" yang berarti "mengurapi."
▪ Pada zaman itu, orang diurapi dengan minyak untuk menyatakan berkat Allah atau mengesahkan panggilan hidup orang tersebut (Kel 29:7; Kel 40:9; 2 Raj 9:6; Pkh 9:8; Yak 5:14).

▪ Seseorang diurapi untuk tujuan tertentu seperti untuk menjadi raja, menjadi seorang nabi, untuk membangun sesuatu, dll.
▪ Tidak ada yang salah dengan praktik mengurapi seseorang dengan minyak hingga sampai pada hari ini.
▪ Kita hanya perlu memastikan bahwa tujuan pengurapannya itu harus alkitabiah.
▪ Minyak urapan jangan dilihat sebagai sesuatu atau ramuan ajaib.
▪ Minyak itu sendiri tidak memiliki kekuatan apapun.
▪ Hanya Allah dengan kuasaNya yang bisa mengurapi seseorang untuk tujuan tertentu.
▪ Jika kita menggunakan minyak, itu seharusnya hanya menjadi simbol dari apa yang Allah lakukan.

πŸ“š Arti lainnya untuk kata diurapi adalah "yang terpilih."
▪ Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus diurapi oleh Allah dengan Roh Kudus, untuk memberitakan Kabar Baik dan membebaskan mereka yang telah ditawan oleh dosa (Luk 4:18-19; Kis 10:38).
▪ Setelah Kristus meninggalkan bumi, Dia menganugerahkan karunia Roh Kudus kepada kita (Yoh 14:16).
▪ Semua orang percaya atau kristen telah diurapi (1 Yoh 2:20).
▪ Mereka dipilih untuk tujuan tertentu, untuk mengerjakan sesuatu bagi Kerajaan Allah.

πŸ“š "Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita" (2 Kor 1:21-22).

▪ Dari kutipan di atas bisa kita terjemahkan bahwa pengurapan itu adalah suatu tindakan kepada benda atau pribadi yang dikhususkan untuk keperluan keIlahian atau pelayanan untuk Allah.

PEMAHAMAN
Tindakan pengurapan dengan minyak (menuangkan minyak) pertama kali, dilakukan oleh Yakub
πŸ“š Kejadian 28:18
LAI TB, Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.

▪ Ayat di atas, dilatar belakangi peristiwa dimana Yakub mendapat pengelihatan dari Allah di Betel.
▪ Dimana pada suatu malam Yakub memperoleh kehormatan melalui sebuah hubungan khusus dengan Allah, sebuah penglihatan atau mimpi tentang para malaikat yang naik turun sebuah tangga yang mencapai langit.
▪ Catatan kisah tentang mimpi Yakub: 
Ada sebuah tangga/undakan yang menghubungkan langit dan bumi, kisah ini menjadi kisah yang amat terkenal.

Ada media khusus yang digunakan, yaitu "minyak" Χ©ֶׁמֶן - SHEMEN, nomina maskulin.
Dan respon Allah terhadap penuangan minyak tsb merujuknya bahwa tindakan itu adalah "pengurapan" (anointing), dan dari ayat inilah verba "mengurapi dengan minyak" (Ibrani: ΧžָΧ©ַׁΧ— - MASHAKH) di gunakan dalam Alkitab kita, naskah bahasa asli Ibrani.

πŸ“š Kejadian 31:13
LAI TB, Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu."

πŸ“š Kata "mengurapi dengan minyak" (Ibr) ΧžָΧ©ַׁΧ— ; MASHAKH, kata ini membentuk Nomina yang menjadi gelar bagi "seseorang yang diurapi": "Sang Mesias" (Ibrani: Χ”ַמָּΧ©ִׁΧ™Χ—ַ - HAMASHIAKH).

▪ Tindakan penuangan minyak/ pengurapan dengan minyak ini diulangi-nya lagi, setelah Yakub menerima wahyu dari Allah untuk yang kedua kalinya di Betel, kembali Yakub mendirikan sebuah tugu dan menuangkan minyak di atasnya, sebagai pengukuhan namanya yang baru "Israel" ( Χ™ִΧ©ְׂΧ¨ָאֵל - YIS'RA'EL) dan juga berkat-berkat Allah.
▪ Hal ini dilakukannya agar peristiwa itu menjadi pengingat pada keimanannya yang baru, dan hubungan barunya dengan Allah, dan kehidupannya yang meneruskan kovenan dari Abraham.
▪ Dia adalah ahli waris dari janji-janji yang telah diberikan kepada Abraham.
Perjanjian itu masih berlaku sepenuhnya, dan akan tetap mengikat dirinya dan keluarganya

πŸ“š Kejadian 35:14-15
35:14 LAI TB, Kemudian Yakub mendirikan tugu di tempat itu, yakni tugu batu; ia mempersembahkan korban curahan dan menuangkan minyak di atasnya.
35:15 LAI TB, Yakub menamai tempat di mana Allah telah berfirman kepadanya "Betel".

▪ Tindakan "mengurapi dengan minyak", yang dilakukan oleh Yakub, bapa leluhur bangsa Israel tsb menjadi formula penting dalam peribadatan bangsa Israel di kemudian hari

πŸ“š Keluaran 28:41; 29:4-7
28:41 LAI TB, Maka semuanya itu haruslah kaukenakan kepada abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya, kemudian engkau harus mengurapi, mentahbiskan dan menguduskan mereka, sehingga mereka dapat memegang jabatan imam bagi-Ku.

29:4 LAI TB, Lalu kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan haruslah engkau membasuh mereka dengan air.
29:5 LAI TB, Kemudian kauambillah pakaian itu, lalu kaukenakanlah kepada Harun kemeja, gamis baju efod, dan baju efod serta tutup dada; kaukebatkanlah sabuk baju efod kepadanya;
29:6 LAI TB, kautaruhlah serban di kepalanya dan jamang yang kudus kaububuh pada serban itu.
29:7 LAI TB, Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia.

▪ Kita melihat di sini, dari dasar Perjanjian Lama, bahwa para bapa leluhur Israel, mereka mengurapi orang ataupun mengurapi benda untuk menandakan kesuciannya, atau pengkhususannya bagi Allah.

KEPADA SIAPA PENGURAPAN DIBERIKAN (PL)

● A. PL: Para Imam Israel - disebut "Mesias" - sebab ia mendapatkan pengurapan
▪ Keluaran 29 menjelaskan perintah hukum Taurat dalam menahbiskan imam Israel pertama yang diurapi.
▪ Ayat 7 mengatakan, "Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia."
▪ Dengan demikian, para imam dalam Perjanjian Lama disebut sebagai Χ”ַΧ›ֹּΧ”ֵן Χ”ַמָּΧ©ִׁΧ™Χ—ַ - HAKOHEN HAMASIAKH
▪ Jadi para Imam dalam PL, mereka adalah mesias-mesias (orang-orang yang diurapi).

πŸ“š Imamat 4:5 LAI (TB), Imam yang diurapi (HAMASIAKH) itu harus mengambil sebagian dari darah lembu itu, lalu membawanya ke dalam Kemah Pertemuan.

▪ Pengurapan menunjukkan bahwa imam dikhususkan untuk pelayanan suci kepada Allah.
▪ Pemilihan Harun dan putra-putranya untuk pelayanan di Kemah Suci adalah untuk menguduskan/memisahkan mereka untuk pelayanan Ibadah Suci kepada Allah Israel.
▪ Pengurapan digunakan di tempat lain dalam Alkitab untuk memisahkan orang untuk pelayanan. ▪ Samuel mengurapi Saul dan kemudian Daud sebagai raja Israel.

πŸ“š Markus 14: 8, (NKJV) Yesus membela seorang wanita yang telah menuangkan minyak ke atas-Nya, dengan mengatakan, “Dia telah datang sebelumnya untuk mengurapi tubuh-Ku untuk penguburan”.
▪ Arti sebenarnya dari kata Kristus adalah “Yang Diurapi.”
▪ Yesus “dipisahkan” sebagai Hamba Allah (lihat Yesaya 42:1).

● B. PL: Raja-raja Israel adalah "Mesias," sebab mereka juga mendapatkan pengurapan
Bukan hanya para Imam, para raja-raja Israel, mereka adalah juga orang-orang Yang diurapi.

πŸ“š 1 Samuel 2:10 LAI TB, Orang yang berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya (MESHIKHO- Mesias-Nya)

KEBIJAKSANAAN DALAM PENGGUNAAN MINYAK URAPAN

Pengurapan : Tanda Perkenan dan Pengukuhan atas Sang Raja/Penguasa

πŸ“š Pada waktu seseorang diurapi dengan minyak, minyak itu ditaruh di atas kepalanya dan dibiarkan mengalir ke janggutnya dan ke kerah pakaiannya (Mazmur 133:2).
▪ Pada zaman sejarah Alkitab, orang-orang Semit secara seremonial mengurapi para penguasa.
▪ Hal itu menandakan diteguhkannya pelantikan mereka secara resmi (Hakim 9:8, 15; 1 Samuel 9:16; 2 Samuel 19:10).

Samuel mengurapi Saul sebagai raja setelah Allah menunjuk Saul sebagai pilihan-Nya.

πŸ“š 1 Samuel 10:1 LAI TB, Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya.
Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri

▪ Daud diurapi sebagai raja pada tiga peristiwa: satu kali oleh Samuel, kemudian oleh orang-orang dari suku Yehuda, dan terakhir oleh semua suku (1 Samuel 16:13; 2 Samuel 2:4; 5:3)

πŸ“š 1 Samuel 16:13 LAI TB, Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

▪ Harun diurapi setelah pelantikannya sebagai imam besar, dindakan mengurapi ini dalam maksud untuk "menguduskannya" (harfiah: memisahkannya), untuk suatu jabatan yang khusus dan yang kudus

πŸ“š Imamat 8:12 LAI TB, Kemudian dituangkannya sedikit dari minyak urapan itu ke atas kepala Harun dan diurapinyalah dia untuk menguduskannya.

▪ Selanjutnya, pada pakaian Harun dan putra-putranya sedikit minyak dipercikkan kepada mereka beserta darah korban dipercikkan, tetapi hanya Harun yang kepalanya dituangi minyak (Imamat 8:30).
▪Kadang-kadang seseorang dianggap telah diurapi karena ditahbiskan oleh Allah, meskipun tidak dituliskan ada minyak yang ditaruh di atas kepalanya.
▪ Prinsip tersebut diperlihatkan pada waktu Allah memberi tahu Elia untuk mengurapi Hazael sebagai raja Aram, Yehu sebagai raja Israel, dan Elisa sebagai nabi pengganti dirinya sendiri (1 Raja 19:15-16).
▪ Catatan Alkitab memperlihatkan bahwa salah seorang dari kelompok para nabi yang melayani Elisa memang mengurapi Yehu dengan minyak harfiah, untuk menjadi raja Israel (2 Raja 9:1-6).
▪ Namun, tidak ada catatan bahwa ada orang lain yang mengurapi Hazael atau Elisa dengan minyak.

KESIMPULAN DAN PENUTUP
Dalam Perjanjian Baru, tidak dijumpai adanya pengurapan kepada para imam dalam suatu penahbisan.
Namun demikian, kegiatan-kegiatan gereja di masa sekarang, apabila dalam penahbisan imam-imam gereja menggunakan minyak, tentu saja tidak dapat dilarang.
Seorang imam yang diurapi adalah orang yang dikhususkan untuk melayani Allah.

Walau pengurapan dengan Minyak tidak secara menyeluruh masih dilakukan di gereja-gereja, Namun sebagian masih menggunakan tradisi ini.
Pengurapan yang masih digunakan dalam upacara gereja untuk upacara-upacara penahbisan adalah bagian dari upacara publik yang dirancang untuk memberi kesan kepada setiap orang bahwa Allah telah memilih orang ini untuk suatu tugas khusus.
Gagasan pengurapan untuk memisahkan seseorang juga dikaitkan dengan raja-raja dan mengacu pada Tuhan Yesus.

Di gereja-gereja, pengurapan dikaitkan dengan doa berkat, doa kesembuhan bagi orang sakit, doa pengutusan utk jabatan tertentu dll.
Pengurapan berkonotasi dengan gagasan kekudusan dan penyucian, konsep kunci bagi para imam Yahudi dan menjadi ciri penting bagi orang percaya di dalam Kristus saat ini.


* Jika ada pertanyaan hub. Wa : 082157116469
* Materi lainnya klik : erwanmusa.blogspot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar