Sabtu, 02 September 2023

KEYAKINAN HIDUP YANG KOKOH DALAM KRISTUS -- Kolose 1:1-23

 

KEYAKINAN HIDUP YANG KOKOH DALAM KRISTUS -- Kolose 1:1-23

Disusun oleh: Erwan, S.Adm.,MA.(Can)

● 3 GARIS BESAR SURAT KOLOSE
1. Kolose 1:1–23 : Paulus menyapa para Orang Suci di Kolose dan memaklumkan bahwa Yesus Kristus adalah Penebus, Anak Sulung di antara semua ciptaan, Pencipta, dan Tuhan segala kesempurnaan yang ilahi, di dalam siapa terdapat rekonsiliasi alam semesta.
Paulus mendesak para orang Suci untuk memulihkan iman mereka kepada Yesus Kristus.
2. Kolose 1:24–2:23 : Paulus memperingatkan mengenai memercayai filosofi atau tradisi palsu manusia, termasuk menyembah para malaikat dan secara ekstrem menyangkal bagi diri kebutuhan lahiriah dasar sebagai suatu bentuk pendisiplinan rohani.
3. Kolose 3:1–4:18 : Paulus mendesak para Orang Suci untuk menaruh hati mereka pada apa yang ada di atas, untuk meninggalkan dosa dari kehidupan terdahulu mereka, dan untuk bersikap penuh belas kasihan kepada satu sama lain.
Dia memberi petunjuk mengenai cara para Orang Suci hendaknya beribadat dan kemudian memberikan nasihat kepada para istri, suami, anak, orangtua, hamba, dan tuan.
Dia menutup Surat kepada Jemaat di Kolose dengan pujian, salam, dan petunjuk-petunjuk serta dan berkat-berkat terakhir.

📚 Baca Kolose 1:1-23 (pokok bahasan kita saat ini)

● LATAR BELAKANG

Surat Kolose adalah salah satu di antara "surat-surat dari penjara" dari rasul Paulus.
Isinya menghadapi suatu ajaran sesat yang masuk ke Kolose.
Ajaran salah itu mengusahakan pengetahuan spekulatif maupun mengandalkan bentuk-bentuk askese tertentu dan memberi penghormatan unt memuja para malaikat.
Paulus menjajarkannya dengan menunjukkan kekuasaan Kristus yang mutlak.
Kristus berkuasa atas kekuasaan kosmos/dunia dan kekuasaan surga.

Surat Kolose disebut juga surat kembar dg surat Efesus.
Ada cukup banyak persamaan antara surat Kolose dan surat Efesus, surat Paulus lainnya. Meskipun hal itu bisa terjadi karena waktu penulisannya yang berdekatan dan keadaan di kedua kota itu yang mirip, persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa apabila Paulus diakui sebagai penulis surat Efesus, ia pun harus diakui sebagai penulis surat Kolose, bandingkan:
- Kolose 1:24-29 dengan Efesus 3:1-7;
- Kolose 2:13, 14 dengan Efesus 2:1-5, 13-16;
- Kolose 2:19 dengan Efesus 4:16;
- Kolose 3:8-10, 12, 13 dengan Efesus 4:20-25, 31, 32;
- Kolose 3:18-25; 4:1 dengan Efesus 5:21-23; 6:1-9.

Ada dua faktor yang memotivasi Paulus untuk menulis suratnya kepada orang-orang Kolose.
Salah satunya, Epafras memberikan laporan tentang keadaan rohani jemaat itu. Ada yang menimbulkan kekhawatiran; tetapi ada kabar baik juga, karena Paulus mengatakan bhw Epafras "menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh" (Kolose 1:7, 8).
Meskipun ada problem-problem di sidang itu, situasinya tidak kritis dan ada juga banyak hal yang patut dipuji.
Selain itu, hamba dari Filemon, Onesimus, akan segera kembali kepada majikannya di Kolose. Jadi, Paulus memanfaatkan kesempatan ini untuk mengirimkan suratnya ke sidang di sana melalui Onesimus dan temannya, Tikhikus (Kolose 4:7-9).

Filsafat yang menyesatkan sedang dikembangkan oleh guru-guru palsu di Kolose. Mereka menitikberatkan pentingnya menjalankan Hukum Musa, dan juga mendesak praktek hidup bertapa. Rasul Paulus, memperingatkan orang-orang Kristen di Kolose untuk berhati-hati: "supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus" (Kolose 2:8).
Paulus juga mendesak rekan-rekan seimannya agar tidak membiarkan seorang pun menghakimi mereka dalam hal "makan dan minum atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus" (Kolose 2:16, 17).

Jadi melalui suratnya, Rasul Paulus hendak meyakinkan jemaat Kolose agar "hidup layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal" (1:10). Hal itu berarti bahwa mereka harus mematikan segala sesuatu yang duniawi (3:5), menanggalkan manusia lama (3:8-9), dan mengenakan manusia baru (3:12-14). Rasul Paulus juga menjelaskan beberapa prinsip yang menyangkut relasi antar anggota rumah tangga dalam menjalani hidup baru di dalam Kristus, yakni hubungan antara suami dan isteri, anak dan orang tua atau bapak, serta hamba dan tuan (3:18-4:1).

Hal-hal itulah yang diajarkan Rasul Paulus dalam surat Kolose, yaitu agar jemaat memiliki keyakinan yang kuat di dalam Yesus Kristus dengan mewaspadai ajaran sesat yang membahayakan jemaat Kolose, serta agar jemaat menerapkan ajaran Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari yaitu untuk hidup tetap di dalam Kristus, berakar di dalam Kristus, dan bertambah teguh dalam iman sebagai penerapan kehidupan yang baru di dalam Kristus.

PEMAHAMAN
▪ Paulus mengucap syukur ketika ia berdoa bagi jemaat Kolose karena :
1. Karena iman jemaat Kolose yang terus bertumbuh, iman yang ada di dalam Yesus (Ayat 3-4)
2. Paulus bersyukur karena buah dari iman jemaat Kolose sangatlah nyata yaitu kasih kepada sesama orang-orang percaya atau orang-orang kudus yang ada di dalam Yesus (Ayat 4). 
3. Paulus bersyukur karena, pengharapan jemaat kolose sangatlah teguh di dalam kasih karunia yaitu Injil Yesus Kristus.

Pengharapan adalah buah dari iman, ada sukacita dan damai sejahtera melalui pengharapan ini, ada kasih yang melimpah melalui pengharapan di dalam Injil (Ayat 5).
Kita dipanggil untuk memperkenalkan Injil dan bersyukur ketika kita melihat orang-orang yang telah mendengar Injil bersukacita oleh karena mereka bertumbuh di dalam kasih karunia, sehingga kita dapat mengasihi sesama dengan benar dan penuh pengharapan bersama orang-orang percaya lainnya.

Injil harus menjadi gaya hidup setiap orang percaya.
Injil haruslah sampai ke dalam kehidupan, Injil yang benar, sejati dan berpusat pada salib Kristus. Injil tentang Allah menjadi manusia, yaitu Yesus yang hidup sempurna, penuh kasih dan tegas terhadap kemunafikan, terhadap dosa dan segala ketidakadilan.
Yesus mati disalibkan bukan berdasarkan kehendak manusia, bukan berdasarkan kehebatan manusia, melainkan berdasarkan kehendak Allah Bapa, untuk ditimpakan kepada Yesus segala dosa dan murka Allah yang kekal, sehingga Yesus menjadi kutuk.

Injil yang sejati inilah ketika direnungkan, membawa pikiran kita terus berpusat pada Yesus, hati kita terus digugah untuk semakin serupa dengan Yesus.
Injil menjadi kekuatan kita, untuk melakukan yang benar, melaksanakan kasih untuk memancarkan kasih Allah di dalam dunia ini. 

Injil harus menjadi gaya hidup adalah tujuan kita, sama seperti yang Paulus jelaskan, bahwa Injil itu telah berbuah kebaikan dan sampai ke seluruh dunia, bahwa Injil yang menjadi gaya hidup, orang-orang percaya yang bertobat, menerima kasih karunia, cinta yang setia dari Allah secara langsung. Sebab Yesus yang adalah teladan kita, ada bersama-sama dengan kita walau dalam lembah kehidupan paling kelam sekalipun. (Ayat 6)

Persahabatan yang dipengaruhi Injil adalah persahabatan yang bersukacita disertai oleh Roh Kudus, karena Injil dapat disebarkan di antara umat manusia, oleh Injil inilah kesatuan hati benar-benar terjadi, benar-benar mengubahkan kehidupan satu dg yg lain.
Sehingga ada kasih yang sejati antara orang-orang yang ber-Injil.
Injil mempengaruhi persahabatan, karena pada dasarnya persahabatan adalah esensi dari kehidupan murid Yesus, yang penuhi keintiman, kasih, sukacita dan dukacita bersama-sama.
Untuk Injil dapat sampai ke sagala bangsa. Injil adalah tujuan bersama, untuk menikmati Injil dan menjadi pemberita Injil.

(Good News --> tentang ajaran dan keteladanan hidup Tuhan Yesus dari Ia lahir hingga mati di kayu salib yg didasari karena kasih - Yoh 3:16)
• 1 Kor.13:1-8 : tradisi liturgi penyembahan berhala di korintus (yunani)

Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! (Ayat 27)

Kita sudah merenungkan kebenaran mulia bahwa kita yang percaya kepada Yesus, berada di dalam Kristus. “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga” (Efesus 1:3).

Semua persediaan sumber daya Tuhan sudah menjadi milik kita di dalam Kristus.
Kita dapat menikmati semua itu karena kita ada di dalam Dia.
Tidak saja kita ada di dalam Kristus, tetapi Kristus juga ada di dalam kita. 
“Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!” (ay.27)

Tuhan ingin memberitahukan suatu pesan kepada seluruh dunia.
“Kepada mereka Allah mau memberitahukan… di antara bangsa-bangsa lain." 
Pesan tersebut penuh dengan kemuliaan dan kekayaan rohani. 
“Betapa kaya dan mulianya rahasia itu." 
Dan pesan tersebut sungguh merupakan suatu rahasia.
Rahasia dalam Alkitab berbicara mengenai sesuatu yang hanya bisa diketahui dengan pengungkapan oleh karya Allah.
Rahasia Alkitab tidak dapat dimengerti oleh akal budi atau perasaan manusia.
Tuhan sendirilah yang harus membuatnya terbuka. Tuhan melakukan hal ini melalui proklamasi Firman Tuhan oleh Roh Kasih Karunia. Dalam ayat ini, misteri yang ingin Tuhan bukakan kepada kita adalah “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!”

Betapa agung pengharapan yang dihasilkan oleh pesan tersebut!
Yesus, Anak Allah, rela datang dan tinggal di antara kita untuk meyakinkan kita bahwa kita akan menerima kemuliaan kelak.
Sementara itu, Yesus ingin tinggal di bagian paling dalam dari hidup kita. 
“Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih” (Efesus 3:17).
Saat kita mengandalkan Dia, Ia tinggal di dalam hati kita, dan bekerja melalui hati kita.
Lalu, dari tempat yang paling intim ini, Ia memberikan kepada kita pengharapan yang mulia. Keyakinan tersebut mencakup fakta kebenaran bahwa Ia berjanji akan datang kembali:
“Dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus” (Titus 2:13).
Namun, pengharapan kita bukan hanya bahwa Ia akan datang kembali, tetapi Ia menjadi pengharapan kita setiap hari. 
“Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita” (1 Timotius 1:1).
Yesus adalah pengharapan agung kita!

PENUTUP
📚 Roma 1:16-17 TB
16 : Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
17 : Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: ”Orang benar akan hidup oleh iman.”


#Jika ada pertanyaan hub.Wa : 082157116469

Tidak ada komentar:

Posting Komentar