Sabtu, 17 Juni 2023

PADA YESUS SELALU ADA HARAPAN DAN PERTOLONGAN -- Eksposisi Lukas 8:40-56

 

PADA YESUS SELALU ADA HARAPAN DAN PERTOLONGAN -- Eksposisi Lukas 8:40-56

Disusun oleh : Pdt. Erwan, S.Adm., MA. (Can)

Yesus membangkitkan anak Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan

8:40 Ketika Yesus kembali, orang banyak menyambut Dia sebab mereka semua menanti-nantikan Dia. 
8:41 Maka datanglah seorang yang bernama Yairus. Ia adalah kepala rumah ibadat. Sambil tersungkur di depan kaki Yesus ia memohon kepada-Nya, supaya Yesus datang ke rumahnya, 
8:42 karena anaknya perempuan yang satu-satunya, yang berumur kira-kira dua belas tahun, hampir mati. Dalam perjalanan ke situ Yesus didesak-desak orang banyak. 
8:43 Adalah seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan dan yang tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun. 
8:44 Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya. 
8:45 Lalu kata Yesus: "Siapa yang menjamah Aku?" Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus: "Guru, orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau." 
8:46 Tetapi Yesus berkata: "Ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku." 
8:47 Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan-Nya dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh. 
8:48 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!" 
8:49 Ketika Yesus masih berbicara, datanglah seorang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!" 
8:50 Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: "Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat." 
8:51 Setibanya di rumah Yairus, Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut masuk dengan Dia, kecuali Petrus, Yohanes dan Yakobus dan ayah anak itu serta ibunya. 
8:52 Semua orang menangis dan meratapi anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: "Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur." 
8:53 Mereka menertawakan Dia, karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati. 
8:54 Lalu Yesus memegang tangan anak itu dan berseru, kata-Nya: "Hai anak bangunlah! " 
8:55 Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan. 
8:56 Dan takjublah orang tua anak itu, tetapi Yesus melarang mereka memberitahukan kepada siapapun juga apa yang terjadi itu. 

PEMAHAMAN
Yairus adalah seorang kepala rumah ibadat di Galilea (setiap sinagoge memiliki kepala rumah ibadat)
Kepala rumah ibadat yahudi atau sinagoge adalah pemimpin yg bertanggung jawab atas seluruh ibadah dan kegiatan di Sinagoge.
Jadi tugas dan tanggung jawab kepala rumah ibadat adalah memimpin kebaktian, menjadi penengah dalam suatu perkara (Lukas 13:14), dan memperkenalkan pengunjung pada jemaat (Kisah 13:15).
Penjaga sinagoga harus menjaga harta sinagoge dan bertanggung jawab atas pemeliharaan bangunan beserta isinya.
Salah satu tugasnya adalah pada Jumat sore memberitahukan pada penduduk desa saat dimulainya hari Sabat dan waktu penutupannya.
Dialah pejabat yang disebutkan dalam Lukas 4:20, yang memberikan gulungan Kitab Suci kepada Tuhan Yesus ketika Ia hendak berkhotbah di dalam sinagoga di Nazaret, dan mengembalikan kembali kitab itu ke tempatnya setelah Tuhan Yesus selesai membacanya, dan ada kalanya juga menjadi guru di sekolah sinagoge setempat.
Jadi Yairus adalah orang yg sangat di hargai dan sangat penting bagi kalangan orang Yahudi.

Peristiwa Yairus dan perempuan pendarahan ini dituliskan oleh ketiga Injil (injil sinoptis : Matius, Markus, Lukas) setelah mujizat pengusiran roh jahat di Gerasa (atau Gadara).
Ditulis disana bhw ketika Yesus turun dari perahu yang membawanya dari pantai timur danau Galilea, dan kembali ke pantai barat danau itu (jalur Yerusalem), orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia.
Sedang Ia berada di tepi danau berbicara kepada mereka, datanglah Yairus.
Sambil tersungkur di depan kaki Yesus ia memohon kepada-Nya, supaya Yesus datang ke rumahnya.
Yairus berkata: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
Yairus sudah berusaha dg berbagai cara utk penyebuhan anaknya tersebut, tetapi tdk berhasil, shg ia putus asa, namun bersyukurnya Yairus telah mendengar ttg Yesus yg sebetulnya sangat di benci dan dianggap penyesat bagi kaum yahudi, termasuk Yairus.
Anaknya perempuan yang satu-satunya itu berumur kira-kira 12 tahun.
πŸ“š Catatan pentingnya anak berusia 12 tahun dlm tradisi Yahudi :
Dalam beberapa sumber klasik, hal penting bagi anak usia 12 atau 13 tahun sebagai usia dimana mereka harus berpuasa pada Hari Pendamaian (Yom Kippur).
Usia Χ‘ְּΧ ֵΧ™ מְΧ—ִΧ¦ָּΧ” - BENEY MITSVAH bertepatan dengan umur sekitar pubertas fisik.
Upacara BAR atau BAT MITSVAH biasanya diadakan pada Sabat pertama setelah anak laki-laki pada umur 13-tahun dan anak perempuan umur 12-tahun berulang-tahun (pada usia menjelang pubertas). Dalam upacara ini, secara simbolis anak itu melakukan 'aliyah (naik) dan Bemah (menghadap mimbar untuk menerima kuk Hukum Taurat).
Jadi anak hukum taurat (Yesus pun pada usia 12 tuhun di bawa ke Bait Allah)

Singkat cerita, lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak berbondong-bondong mengikuti serta berdesak-desakan di dekat-Nya.

Dalam ketiga Injil, diceritakan bahwa dalam perjalanan itu, di antara orang-orang yang mengerumuni Yesus, ada seorang perempuan yang sudah 12 tahun lamanya menderita pendarahan.
Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, tetapi sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
πŸ“š Dalam masyarakat Yahudi penyakit pendarahan spt yg di derita oleh perempuan ini adalah penyakit yg paling mengerikan dan menjijikan bag seorang wanita.
Penyakit yg mengerikan dan menjijikkan tsb sangat umum di palestina.
πŸ“š Dlm Talmud (ΧͺΧœΧžΧ•Χ“) : catatan tentang diskusi para rabi yang berkaitan dengan hukum Yahudi, etika, kebiasaan dan sejarah, terdapat paling sedikitnya sebelas macam cara penyembuhan utk penyakit tsb.
Sebagian dari cara itu terdiri dari pemakaian cairan atau minuman, sedangkan sebagian yg lain lebih merupakan cara-cara yg berbau takhayul.
Salah satu diantaranya adl bhw si sakit hrs membawa abu telur burung unta, pd musim kemarau abu tsb harus di bawa dlm kantung kain lenan, sedangkan pd musim hujan dlm kantung kain biasa.
Cara lain dg membawa bulir gandum yg di dapatkan pd kotoran keledai betina yg putih.
πŸ“š Menurut injil Markus, wanita yg menderita sakit pendarahan itu telah mengusahakan segala cara dan meminta pertolongan byk tabib, tapi hasilnya malah lebih parah (Markus 5:26)

Syukurnya ia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya (setiap orang Yahudi yg saleh mengenakan jubah luar dg empat jumbai, yakni satu pada tiap-tiap sudut)
πŸ“š Jumbai-jumbai ini dipakai utk menaati perintah yg terdapat pada kitab Bilangan 15:38-40 dan utk menjadi petunjuk bg org bhw si pemakai adl benar-benar org yahudi dan org saleh, serta utk mengingatkan kpd sang pemakai sendiri bhw dirinya adl anggota umat pilihan Allah.
Jadi jumbai-jumbai itu adl lencana dari org Yahudi yg saleh.
Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Maka seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. (Mark.5:28)

πŸ“š Dipercaya menurut manuskrip/catatan sejarah kuno, perempuan ini adalah seorang kafir dari Kaisarea - Filipi yg menyembah jin/roh-roh.
Sebuah tradisi org kafir dlm menyembah jin/roh-roh adalah dg cara menjamah yg mereka sembah utk mendapatkan sesuatu yg di perlukan.
Jadi wanita ini "memperlakukan Yesus" spt halnya jin/roh-roh yg ia sembah sekian lama, shg keyakinannya apabila ia menjamah Yesus, ia akan beroleh kesembuhan dari pendarahan yg ia derita.
Dan benar oleh karena keyakinannya tsb dan hak prerogatif Yesus ia di sembuhkan.

Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga/kuasa (yun : dunamis) yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus: "Guru, orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau." (Catatan Injil Markus: Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?") Tetapi Yesus berkata: "Ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku." Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
Perempuan itu menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh. Maka Yesus memandang kepada perempuan itu serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu (keyakinanmu) telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
Ini adl cerita ttg seorang perempuan yg datang pada Yesus sbg harapan terakhir utk penyembuhannya krn ia telah putus asa dg sgl usaha dan upayanya utk sembuh.

πŸ“š Peristiwa ini mempunyai sejumlah arti penting, tetapi hal yang berhubungan langsung dengan pembangkitan anak perempuan Yairus adalah:
Secara hukum Yahudi, Yesus menjadi najis (paling sedikit selama sehari, yaitu sampai matahari terbenam), dan harus membersihkan diri sebelum dapat menyentuh orang lain, kalau Ia disentuh oleh seorang yang mengalami pendarahan maka seorang tersebut dianggap najis (Im.15:19-33)
▪ Namun, karena perempuan itu mengakui bahwa ia tidak lagi mengalami pendarahan, segera saat menyentuh jumbai/ujung jubah Yesus, maka ia tidak lagi najis, dan Yesus pun tidak menjadi najis.

Dengan adanya penundaan ini, maka anak perempuan Yairus yang tadinya hampir mati, tidak tertolong lagi, dan benar-benar mati.

Ketika Yesus masih berbicara dengan perempuan yang baru sembuh dari pendarahan itu, datanglah seorang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" (Ayat 49)
Tetapi Yesus mendengarnya dan tidak menghiraukan perkataan mereka, Ia berkata kepada Yairus: "Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat." (Ayat 50)
Setibanya di rumah Yairus, Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus serta ayah dan ibu anak tsb. (Ayat 51)
Ia melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur."
Tetapi mereka menertawakan Dia (Ayat 52-53)
Maka diusir-Nya semua orang itu.
πŸ“š Dlm aturan agama yahudi (yudaisme) jika ada org meninggal maka harus di ratapi sepenuhnya, krn barang siapa lengah menaikan ratapan bagi org bijak yg meninggal maka ia harus di bakar hidup-hidup.
▪ Ada 3 macam ratapan yg menjadi ciri khas dlm peristiwa kematian org yahudi yg bijak.
1. Ratapan dg merobek-robek pakaian dari keluarga terdekat (dlm hal ini ayah dan ibu anaknya)
2. Ratapan dg menangisi org mati yg harus terdengar terus menerus di rmh duka oleh para wanita yg secara khusus bertugas utk hal tsb, hingga saat ini petugas khusus tsb masih ada di timur tengah (peratap bayaran)
▪ Dibeberapa suku di Indonesia dan beberapa Negara masih ada yg melakukan hal tsb.
3. Ratapan dg membunyikan seruling.
Di timur tengah kuno, musik seruling selalu di kaitkan dg kematian (suara seruling ditiup sangat menyayat-nyayat hati dan mengharukan)
Jumlah musik seruling di sesuaikan dg strata sosial seseorang.
Dapat kita bayangkan suasana di rumah Yairus sangat riuh, krn ia adalah org yg sangat terhormat/terpandang.
▪Utk org yg paling miskin harus mengadakan perkabungan dg 2 buah seruling dan 1 wanita peratap bayaran.
Sbg catatan bhw jaman sekarang "pelayat profesional" merupakan pekerjaan yg menghasilkan byk uang.
▪Dilansir dr BBC News ada seorang yg bernama Liu Jun'Lin asal Taiwan bersama adik dan bandnya, dibayar US$600 ( lbh dari Rp 8 jt ) unt satu kali pertunjukan. Mereka akan menari, menangis dg suara yg panjang dan melengking.
Di Amerika sekitar US$ 30 - US$ 120 per orang dan per satu acara pemakaman.
Diungkap jg dlm video dokumenter TLC yg berjudul " Best Funeral ever" ( pemakaman terbaik yg pernah ada).

πŸ“š Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," (bahasa Aramaik dalam Injil Markus dialih-aksara ke bahasa Yunani: ταλιθα ΞΊΞΏΟ…ΞΌ) yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah 12 tahun.
Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Dan takjublah orang tua anak itu dan semua yang hadir, tetapi Yesus dengan sangat berpesan kepada mereka dan melarang mereka memberitahukan kepada siapapun juga apa yang terjadi itu. Namun, tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu (Ayat 54-56)

KESIMPULAN
Belajar dari pengalaman Yairus dan perempuan pendarahan bhw Tuhan Yesus berdaulat atas hidup kita.
Tidak ada yg mustahil bg Dia dan bagi orang-orang yg mempercayakan seluruh hdp kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar