Jumat, 02 Juni 2023

MAKNA PANGGILAN DAN PILIHAN ALLAH -- Eksposisi (Surat 2 Petrus 1:3-11)

MAKNA PANGGILAN DAN PILIHAN ALLAH -- Eksposisi (Surat 2 Petrus 1:3-11)

Disusun oleh : Pdt. Erwan


Surat 2 Petrus 1:3-11
Panggilan dan pilihan Allah

1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. 
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. 
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 
1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. 
1:8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.  
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. 

■ LATAR BELAKANG

Surat 2 Petrus merupakan salah satu surat yang terdapat di dalam Perjanjian Baru yang ditujukan untuk seluruh umat Kristen yang mula-mula.
Surat ini ditulis terutama untuk menentang pekerjaan guru-guru palsu yang mengajarkan hal-hal yang salah, dan juga untuk memberantas perbuatan-perbuatan tak berpihak kepada yang benar yang dihasilkan oleh ajaran guru-guru tsb.
Supaya tak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran itu, orang Kristen mesti berpegang pada ajaran yang ada tentang Tuhan Yesus, baik ajaran maupun keteladanan-Nya yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah menyaksikan dan mendengar sendiri Yesus mengajar.

Yang terutama dirisaukan dalam surat ini ialah orang-orang yang mengajar bahwa Kristus tak akan datang lagi untuk kedua kalinya.
Surat ini menerangkan bahwa kedatangan Kristus itu nampaknya lambat karena Tuhan tidak mau seorang pun binasa (Psl.3)
Tuhan ingin supaya seluruh orang bertobat dari dosa-dosanya.

Tujuan penulisan surat ini ialah untuk menasihati penerimanya terhadap bahaya yang mengancam dari pihak penyesat, nabi-nabi palsu, serta guru-guru palsu.
Selain itu, terdapat juga ajaran mengenai pengertian Firman.
Firman yaitu nubuat-nubuat dalam Kitab Suci yang tak boleh ditafsir dengan keinginan sendiri.

■ PEMAHAMAN

● Ayat 3 “Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib."

πŸ“š Kalimat karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan (doreomai -- genitiv, absolut).
▪ Genitiv artinya hak milik
▪ Absolute berarti terlepas dari berbagai pengajaran dunia.

▪ Kata Anugerah dalam PL dipakai kata "khen" berarti perbuatan atasan (dapat juga berarti Allah) yang menunjukkan kepada bawahannya bahwa kasih karunia itu sebenarnya tidak layak untuk diterimanya
▪ Dalam PB kata anugerah dipakai kata “kharis” dari kata kerja "kharizethai" dipakai untuk menunjukkan arti pengampunan, dari manusiaan  juga Allah (Kol 13:13, Ef. 4:32).

πŸ“š Kalimat "segala sesuatu" disini mencakup Kasih Bapa sorgawi, keselamatan melalui Yesus Kristus, syafaat Kristus bagi kita di sorga, baptisan Roh Kudus dan perihal Ia mendiami kita, persekutuan dengan orang kudus, dan Firman Allah yang diilhami sudah memadai untuk memenuhi semua kebutuhan hidup utk kesalehan orang percaya (Mat 11:28-30; Ibr 4:16; 7:25; 9:14)

πŸ“š Kemudian berikutnya Allah berinisiatif untuk memberikan anugerah untuk hidup yang saleh
▪ Dalam PL kata "saleh" digunakan kata : tam dan tsaddiq" : tidak bercela, benar, yang merupakan kualitas utuh, tidak kurang, taat pada kehendak Allah yang diketahui batiniah, yaitu Taurat-Nya.
▪ Dalam PB dipakai kata "eusebeia" : pelayanan kepada Allah oleh pengenalan kita akan Dia yang telah memanggil (mengajak, meminta) dengan menyerukan nama.

πŸ“š Kata "pengenalan" pada ayat ini dipakai kata yunani "epignosis" artinya pengenalan, mengetahui, mengenal, pengetahuan/pengertian yg benar

● Ayat ke 4 “Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia”

πŸ“š Kalimat dengan jalan itu (melalui kemuliaan dan perbuatan-Nya yg ajaib) Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janjiNya.
▪ Dalam PL bahasa Ibrani tidak ada istilah khusus bagi konsep atau tindakan berjanji. 
Orang Ibrani hanya mengatakan bahwa seseorang berkata atau berbicara (‘amar, davar).
▪Janji merupakan persetujuan Allah kepada manusia yang sungguh-sungguh mengenai hubungan (tidak setara) yang abadi.
▪ Janji-janji yang Allah berikan adalah bagian dalam kodrat ilahi (kekuasaan Allah).
▪ Kekuasaan Allah memiliki makna kekuasaan Allah yang diciptakan-Nya atau kekuasaan Allah di zaman akhir.

πŸ“š Kata "yang berharga" (yun) timios, bermakna : spt permata yang sangat berharga, yg sangat mahal, penuh hormat, yang sangat dihormati, bernilai tinggi, sangat, amat langka

πŸ“š Kalimat "yg sangat besar" menggunakan kata (yun) megas, yg bermakna : sangat dahsyat, sangat agung, yang sangat mengherankan, sangat amat penting, bernilai sangat luhur

πŸ“š Kata "luput" (yun) apopheugo ; ap-of-yoo'-go : spt orang yg telah melepaskan diri ...

πŸ“š Kalimat "hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” bermakna: keinginan, nafsu, hasrat, moralitas duniawi yg membinasakan/melenyapkan dunia ini (ref : 1 Yoh 2:17)

~~> Dari penjelasan di atas maka selanjutnya yang harus dilakukan oleh orang percaya di dalam Kristus yang juga merupakan cerminan hidup di dlm anugerah dan janji yg diberikan Allah adalah :
Ayat 5 - 11

● 1. Ayat 5 : Berusaha menambahkan iman kebajikan
Iman kebajikan adalah iman yang mendatangkan kebaikan (keselamatan, keberuntungan); perbuatan baik. 
Allah sebagai pemberi anugerah maka ada usaha, tindakan nyata yang dinyatakan oleh org percaya di dalam Tuhan adalah berusaha menambahkan iman kebajikan.

πŸ“š Kata "kebajikan" (yun) “aretαΊ½” ; ar-et'-ay, artinya : keajaiban, kebajikan, kuasa (Allah).

πŸ“š Dalam BIS : “Oleh sebab itu, berusahalah sungguh-sungguh supaya kalian tetap percaya kepada Kristus dan percayamu itu ditunjang oleh hidup yang baik."

πŸ“š Kata "Baik/kebajikan" (Ibr) "Tov" : menyenangkan; menggembirakan; ramah
πŸ“š Dalam LXX atau Septuaginta (kata Latin yang berarti "tujuh puluh") adalah sebuah terjemahan kitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani Koine/klasik/umum, menerjemahkan tov dengan agathos sebagai kualitas jasmani atau moral, dan kalos (harafiah, cantik) : mulia yang terhormat dan mengagumkan.

Jadi, kriteria orang percaya adalah berusaha menambahkan iman kebajikan.
Karena iman yang dimiliki sebagai sumber kebenaran yang membedakan gnostik (yang benar hanya pengetahuan).
Maksud perbuatan disini adl perbuatan yang baik sesuai dengan iman kepada Kristus.
Perbuatan yang benar mendatangkan kebaikan moral di hadapan Tuhan sebagai ciri orang percaya.
Sumber iman adalah Allah/kebenaran bukan berdasarkan pengetahuan (gnostik) yang dicari oleh manusia.
Iman diberikan atas kasih karunia Allah.

● 2. Mampu memiliki pengetahuan secara benar.
πŸ“š Kara pengetahuan (Ibr). Yarda : mengenal Allah.
Pengetahuan itu mencakup emosi (bukan hanya intelektual) dan hubungan-hubungan personal. Pengetahuan yang dimasudkan disini adalah pengetahuan tentang Allah, tentang pekerjaan Allah yang digenapi di dalam Yesus.
Berbeda dengan Gnostik atau Gnosis : pengetahuan yang mempunyai teologi, kultus dan etika yang
menganggap “keselamatan itu dicapai melalui pengetahuan khusus oleh perantaraan suatu wahyu surgawi”. 
Paulus menolak hal demikian akan agama-agama misteri dan filsafat.
Dalam teks menggunakan gnosis artinya pengetahuan; pengetahuan yang disebutkan adalah satu ajaran bidat.
Orang percaya sebenarnya harus mengenal Tuhan berdasarkan iman bukan dengan pengetahuan secara filsafat, dan etika. 
Hal ini tidak menjamin ciri sebagai orang percaya karena pengenalan kepada Allah bukanlah bersumber dari pengetahuan (ajaran gnostik) yang dicari - cari dengan ilmu pengetahuan tetapi adalah anugerah dan pekerjaan Roh Kudus kepada setiap orang yang beriman.
Jadi sikap orang percaya adalah mengenal Tuhan secara benar dengan iman, dan kriteria orang percaya yang dimasudkan adalah mampu membedakan pengetahuan/ pengenalan akan Allah sebagai sumber kasih dan mampu juga membedakan pengetahuan aliran Gnostik yang menyesatkan.

● 3. Memiliki penguasaan diri.
πŸ“š Kalimat "penguasaan diri" (yun) engkrateia: penguasaan diri.
Penguasaan diri menyangkut proses cara, perbuatan atau menguasakan diri terhadap nafsu duniawi (ayat 4). 
Penguasaan diri yang dimaksudkan adalah bersama-sama dengan Kristus untuk mengendalikan kehidupan rohani/batin melalui tuntunan-Nya ke dalam jalan yang benar sebagai sumber kasih. Jadi,orang percaya harus memiliki penguasaan diri, kesabaran menantikan kedatangan Kristus (parousia-Nya) karena kita tidak tahu saat dan waktunya.
Dengan demikian, kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus (ayat 11)

● 4. Memiliki ketekunan
Ciri orang percaya adalah memiliki "ketekunan" (yun) hupomone : ketekunan, kesabaran, ketabahan, ketekunan menantikan; patience: kesabaran, ketekunan.
Dalam menantikan kedatangan Kristus kedunia yg kedua kali orang percaya harus seperti Allah yang memiliki sifat panjang sabar dan bukan sifat yang pasif, tetapi penguasaan atau pengekangan (pengendalian diri) dalam menantikan Dia.
Seperti Allah menghadapi perlawanan dan hal-hal lain yang menimbulkan amarah-Nya.
Sifat ini dikaitkan sebagai sifat kasih sayang dan kemurahan Allah terhadap orang-orang berdosa dan pemberontak yang sebenarnya patut kena murka-Nya.
Kesabaran manusia harus seperti kesabaran Allah akan hubungan satu dengan yang lain terlebih kesabaran dalam menantikan Kristus.
Ketekunan adalah kesanggupan untuk berpegang teguh mencapai tujuan walaupun ada pertentangan dan penganiayaan, memikul salib dan menanggung beban selama hidup di dalam dunia.

● 5. Memiliki kesalehan
πŸ“š Kata "kesalehan" (yun) eusebeia: kesalehan.
Penekanan kata ini diutamakan pada kesalehan dalam kehidupan secara jasmani (kehidupan mencerminkan Kristus yang harus diwujudkan nyatakan).
Eusebeia dalam PB menunjukkan maksud dalam sastra kafir adalah rasa hormat yang tepat dan patut diberikan kepada manusia dan para ilah khususnya dalam surat-surat penggembalaan.
Eusebeia berarti pelayanan kepada Allah yang menunjukkan ketaatan penuh hormat kepada hukum-hukumNya.
Bentuk jamak eusebeia mengartikan tindakan-tindakan khusus dengan saleh di hadapan Tuhan Yesus.
Sikap yang taat, saleh adalah ciri dari orang percaya.

● 6. Memiliki kasih persaudaraan
πŸ“š Kalimat "kasih persaudaraan (yun) philadelphia ; fil-ad-el-fee'-ah : kasih terhadap saudara seiman.
Hubungan yang berlaku di antara anggota-anggota jemaat.
Bukan secara kiasan kasih seperti saudara, melainkan kasih dari mereka yang disatukan dalam persaudaraan Kristen/Kristus
Dalam PL pemahaman saudara seperti tetangga, berarti rekan Israel.
Tetapi dalam PB Yesus menekankan akan kasih kepada sesama manusia (tanpa memandang status, umur, jenis kelamin, etnis, dan budaya.
Kasih akan saudara-saudara ditekankan sebagai buah dari kelahiran baru.
Sebagai ciri khas dari murid-murid Kristus (Yoh.13:34-35) karena kasih adalah makhota dari semua kabajikan Kristen (IKor.13, Kol 3:14).
Orang percaya harus tetap memiliki kasih persaudaraan yang konkret terhadap sesama di dalam jemaat baik kepada golongan gnostik maupun kepada saudara seiman.
Orang percaya harus mencerminkan kasih yang nyata kepada setiap orang tanpa pandang golongan yang ada di dalam jemaat.

● 7. Tidak buta dan picik (ayat 9)
Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

Cerminan orang percaya adalah tidak buta.

πŸ“š Kata "buta" berarti “thupos” yg menunjukkan “tidak sanggup mengerti”  bukan berarti buta secara jasmani yang disebabkan karena penderitaan, penyakit, kerasukan setan, tumor, dan kecelakaan yang mengakibatkan matanya tidak dapat melihat.

Dalam hal ini kebutaan secara kerohanian dalam menghadapi kedatangan Kristus, karena aliran gnostik bosan dalam menantikan kedatangan Kristus.
Pengetahuan membuat kebutaan rohani di dalam Kristus.
Kedatangan Kristus tidak dapat diramalkan secara pengetahuan.
Jauh melebihi pengetahuan manusia akan rencana dan kedatangan-Nya. 
Jadi, orang percaya harus tetap sabar, menguasai diri dan memiliki iman yang benar dalam menyambut kedatangan Kristus.

πŸ“š Kata "picik" (yun) muopazo ; moo-ope-ad'-zo, berarti : rabun (seperti ayam yg buta)


~~> Dampak yang dapat diperoleh apabila orang percaya memiliki kriteria di atas adalah :

a》. Tidak tersandung (ayat 10)
“Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung 

πŸ“š Kata ”tersandung" (yun) ptaito: tersandung, bersalah dan binasa.
▪ Kalimat tidak tersandung berarti tdk binasa, tdk murtad

Jadi dalam teks ini lebih menunjukkan kepada ketidak binasaan ke dalam kegelapan. 
Ketidak binasaan orang yang percaya adalah mampu mencerminkan ketujuh gambaran sebagai orang percaya. 
Tindakan orang percaya harus sungguh-sungguh berusaha merealitakannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dan buah orang percaya (dengan berusaha sungguh-sungguh)

πŸ“š Kalimat "berusaha sungguh-sungguh" (yun) spoudazo ; spoo-dad'-zo : bekerja keras, berupaya sekuat tenaga, sungguh ingin agar ....

πŸ“š Panggilan (yun) klesis : panggilan Tuhan, undangan
▪ Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata "panggilan" artinya imbauan, ajakan, undangan

πŸ“š Pilihan (yun) ekloge : pilihan, pemilihan, berharga.
▪ Dalam New American Version " electoin sure" yg artinya "pemilihan yg pasti".

πŸ“š Yang harus di kerjakan bagi org yg telah di panggil dan dipilih Tuhan adalah makin teguh terhadap hal tsb.
▪ Kata "Teguh" (yun) "bebaios" yg merupakan kata sifat yg berbentuk tunggal obyek langsung, yg berarti teguh, untuk memastikan, untuk mengesahkan, untuk menjamin, yg dpt di percayai.
▪ Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata "teguh" berarti kokoh, tetap, tdk berubah pada pendirian dan kesetiaan.

πŸ“š Lalu kata "melakukan" (yun) poieo, berarti di kerjakan terus menerus bersifat aktif.

 b》. Memperoleh Kerajaan Kekal (ayat 11)
“Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus”

πŸ“š Kalimat "hak penuh" (yun) plousios berarti memiliki hak dg melimpah (hak yg sangat istimewa).
▪ Dalam hal utk masuk dlm Kerajaan Kekal (dlm teks asli Kerajaan yg tiada awal dan akhir - aionios), dimana Tuhan Yesus menyatakan dirinya sebagai Sang Raja Agung atas seluruh ciptaanNya.

■ PENUTUP

Matius 22:14 "Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih", ...

Kata-kata ini merupakan peribahasa.
Dalam perumpamaan di Matius 22:1-14, diumpamakan seorang Raja mengundang banyak tamu ke perjamuannya, tetapi tidak ada yang mau datang.
Perjamuan itu merupakan perumpamaan dari Injil dan berkat-berkat yang ditawarkan kepada orang percaya.
Undangan untuk orang percaya pada Injil dan menikmati berkat-berkat Injil ditujukan kepada semua orang yang mendengar dan mentaati Injil (ajaran dan keteladan hidup Tuhan Yesus.

# Jika ada pertanyaan hub.Wa. 082157116469





  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar