PENGORBANAN YESUS YG MENYELAMATKAN DAN MEMBERI HIDUP -- Matius 27:45-56
Disusun oleh : Pdt. Erwan
● PENDAHULUAN
▪ Berdasarkan kalender Masehi, setiap tahunnya perayaan Jumat Agung yg adl hari kematian Yesus Kristus, diperingati pada hari Jumat sebelum Minggu Paskah .
▪ Setelah mengalami berbagai penyiksaan dan penderitaan, akhirnya Yesus meninggal di Bukit Golgota di atas kayu salib.
▪ Kematian Yesus Kristus dipercayai umat Kristiani sebagai bentuk penebusan dosa umat manusia.
▪ Namun, peringatan Jumat Agung ini bukanlah momen untuk berduka cita, melainkan momen yang penuh dengan syukur dan sukacita
▪ Tercatat dalam Alkitab, setelah Yesus meninggal dan dikuburkan, pada hari ketiga Ia bangkit dari kematian.
● PEMAHAMAN
📚 Matius 27: 45-56
27:45 Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
27:47 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia."
27:48 Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.
27:49 Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia."
27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
27:52 dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
27:53 Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
27:54 Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."
27:55 Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia.
27:56 Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.
📚 Pada Matius 27: 46, teks yang menarasikan penderitaan Yesus yang sangat tragis di kayu salib. ▪ Yesus sampai menjerit dengan suara besar (Yunani: phone megale) karena merasa ditinggal oleh Bapa-Nya.
▪ Dia berkata: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
▪ Selain itu, lewat teks ini kita juga dapat menyaksikan tindakan keji seseorang yang memberi Yesus minum bunga karang yang sudah dicelupkan ke dalam anggur asam, ditambah dengan olok-olok dengan bertanya apakah Elia akan datang untuk menurunkan-Nya dari salib.
📚 Pada ayat 48, dikatakan Yesus di berikan bunga karang yg dicelupkan ke dlm anggur asam.
▪ Bunga Karang adalah kerangka binatang-binatang air tertentu yang banyak terdapat di perairan laut timur tengah dan di tempat-tempat lain.
▪ Bunga-bunga karang diambil oleh para penyelam yang melepaskannya dengan tangan dari batu-batu karang di dalam air.
▪ Setelah binatangnya mati dan membusuk hingga tinggal kerangkanya, bunga karang itu dicuci bersih.
Karena dapat menyerap dan mengeluarkan cairan, bunga karang menjadi komoditas penting pada zaman dahulu.
▪ Bunga karang dipergunakan pada zaman dahulu untuk mencuci, membersihkan meja setelah makan dan juga dipergunakan oleh pelukis-pelukis zaman itu sbg bahan melukis, juga merupakan racun.
▪ Ketika Yesus Kristus berada di tiang siksaan, ia ditawari anggur asam dalam bunga karang yang ditaruh pada ujung sebatang buluh, tetapi Ia cuma mencicipi saja lalu berseru menyerahkan nyawaNya kpd Allah Bapa.
▪ Di samping penderitaan itu, dalam teks ini disebutkan juga ada beberapa peristiwa lain yang mengiringi kematian Yesus, yang menarik untuk kita perhatikan yg sangat menakjubkan dan menunjukkan Yesus adalah Tuhan shg iman kepadaNya semakin di kuatkan.
📖 Peristiwa-peristiwa itu adalah gempa bumi, bukit-bukit batu terbelah, kuburan-kuburan terbuka, banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit, mereka yang telah bangkit itu disebut masuk ke kota kudus yaitu Yerusalem, dan menampakkan diri kepada banyak orang dengan sedikit lebih variatif dibanding catatan injil Markus, terjadinya gempa bumi itulah yang menyebabkan kepala Pasukan dan prajurit-prajurit Romawi dalam rasa sangat takut mengatakan: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.”
Dan yang tak kalah penting dicatat bahwa kejadian-kejadian itu disaksikan dari jauh oleh tiga perempuan murid Yesus yang setia mengikuti Yesus dari Galilea, yaitu: Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu dari anak-anak Zebedeus. Artinya, kematian Yesus dan keenam peristiwa di atas adalah nyata, benar dan ada saksinya.
Pengorbanan Yesus bukan hanya mampu menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, melainkan memiliki kuasa membangkitkan orang-orang yang telah terkubur sekali pun, orang-orang yang telah dikuduskan pada saat itu.
Dan Kuasa kematian Yesus kini juga bersama kita untuk kita menghadapi dan melewati masa sukar dalam hidup ini.
Satu hal yang pasti, Yesus ingin kita hidup dan Hidup dalam damai sejahtera.
Oleh sebab itu, kita harus menghargai kehidupan dg terus bangkit dan berjuang dlm segala keadaan yg kita alami.
Karena kita percaya bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita.
📚 Pada Yohanes 19:30 tertulis,
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah Selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
▪ Kata “Tetelestai” yang berarti “sudah selesai” atau “Dia sudah menyelesaikan” merupakan perkataan terakhir Yesus di kayu salib.
▪ Perkataan ini disampaikan oleh Yesus sebelum Ia akhirnya menyerahkan nyawaNya kepada Allah Bapa.
📚 Kata Yunani τετελεσται – tetelestai ini berasal dari kata kerja τελεω – teleô, artinya "sudah selesai, mencapai tujuan akhir, menyelesaikan, menjadi sempurna."
▪ Kata ini menyatakan keberhasilan akhir dari sebuah tindakan, seperti menyelesiakan tugas kerja, sekolah, hutang dsb dengan sempurna.
▪ Dari penemuan arkeologis, kata ini tertulis dalam dokumen bisnis atau nota yang menunjukkan utang yang telah dibayar.
▪ Orang Yunani menulis tetelestai di kuitansi pembayaran sama seperti tukang kredit zaman sekarang menulis lunas di surat hutang pelanggannya.
▪ Perkataan " τετελεσται; – tetelestai" (sudah selesai) yang menggunakan bentuk kata perfect tense Yunani yang berarti penebusan telah dilaksanakan, sekali untuk selamanya, efeknya terasa hingga kini.
▪ Lalu para penerjemah sepakat menerjemahkannya sebagai "It is finished". Orang Indonesia menerjemahkannya "sudah selesai".
📚 Kalau mau hanya sekedar berkata sudah selesai, Yesus akan menggunakan kata tenses lain, "eteluson" yang juga berarti sudah selesai.
▪ Selesai dalam arti benar-benar selesai hanya sampai disitu.
▪ kata "Tetelestai" ini lebih menekankan apa yang Yesus maksudkan.
▪ Ia tidak berteriak, "eteluson," yang juga berarti sudah selesai begitu saja atau sekedar selesai.
▪ Ia berteriak, "Tetelestai."
▪ Itu sebuah teriakan kemenangan !!! Sudah selesai di masa lalu, masa sekarang dan akan tetap selesai sampai masa yang akan datang"
▪"Tetelestai", Dia menyatakan bahwa hutang kita telah dibayarkan sejak saat itu
▪ Ketika kita menerima Yesus, tidak ada lagi penghukuman, karena semua hutang darah diselesaikan melalui Yesus ketika Dia mengorbankan diriNya untuk kita ( Roma 8: 1-2 ).
▪ Misi yang diemban oleh Yesus adalah Misi untuk menyatakan keselamatan dari Allah atas orang berdosa.
▪ 4 hal yang seharusnya menjadi takdir dari manusia berdosa jikalau ia tidak ditebus oleh Tuhan
- Kematian sebagai hukuman/pelanggaran dosa. (We deserve to die as the penalty for sin.)
- Menanggung murka Allah atas dosa. (We deserve to bear God’s Wrath against sin.)
- Keterpisahan dari Allah karena keberdosaan manusia. (We are separated from God by our sins.)
- Keterikatan dengan dosa dan menjadi budak dari kerajaan iblis. (We are in Bondage to sin and to the kingdom of satan.)
▪ Namun kita patut bersyukur bhw semua hukuman itu diselesaikan oleh Yesus melalui empat cara juga.
1) Yesus menjadi kurban penebusan (Sacrifice) dosa bagi umat manusia.
2) Propisiasi (Propitiation) yaitu Yesus menggantikan manusia yang seharusnya menanggung murka Allah dengan cara “memurkai” diriNya sendiri. Ini adalah bukti dari sifat Allah yang kasih juga adil.
3) Rekonsiliasi (Reconciliation), yaitu Yesus menjadi perantara atau “jembatan” relasi agar manusia dapat kembali menyatu dengan Allah.
4) Penebusan (Redemption), yakni kematian Kristus sebagai tebusan bagi manusia yang menjadi budak dari keterikatannya terhadap dosa. Kematian menjadi cara Allah “membeli” manusia sebagai “budak dosa” menjadi “budak Kristus”.
▪ Itulah empat hal yang menjadi Misi Kristus dan kemenangan yang Ia peroleh ketika harus menempuh jalan salib.
"Jadi Kematian-Nya membawa kehidupan bagi mereka yang menerimaNya sbg juru selamat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar