Selasa, 27 Desember 2022

KEBERADAAN DAN AKTIVITAS YESUS SAAT BERUSIA 12–30 TAHUN (Periode 18 tahun yang tidak tercatat pada Alkitab)


KEBERADAAN DAN AKTIVITAS YESUS SAAT BERUSIA 12–30 TAHUN

(Periode 18 tahun yang tidak tercatat pada Alkitab)

Oleh : Pdt. Erwan

▪ Orang tua Yesus (Yusuf dan Maria) berasal dari keturunan Yahudi asli yg taat kepada hukum taurat Musa dan kuat memegang aturan serta adat istiadat bangsanya, dengan demikian maka dengan pasti Yesus dibesarkan dengan ketentuan hukum taurat dan adat istiadat Yahudi yg kuat.
▪ Eksistensi Yesus sebagai manusia pertama kali dicatat ketika malaikat Gabriel datang kepada Maria dan mengatakan bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus (Matius 1:18-20; Lukas 1:26-35).
▪ Sebelum berinkarnasi menjadi manusia, Ia adalah Firman Allah yang maha kuasa, Allah itu sendiri (Yohanes 1:1-14).

● Penampakan pertama atau kelahiran Yesus ke dalam dunia tercatat dengan jelas di Alkitab.
▪ Kitab Matius mencatat bahwa Ia dilahirkan di kota Betlehem yang berada di wilayah Yudea, suatu wilayah yang berada dibawah pemerintahan raja Herodes (Matius 2:1).
▪ Wilayah Yudea sebagai bagian dari tanah Palestina pada masa tersebut sedang berada dalam penjajahan kerajaan Romawi.

● Penampakan kedua dari Yesus, adalah saat ia berusia delapan hari dan dibawa oleh Yusuf dan Maria untuk disunat menurut hukum Taurat.
📚 “Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.” (Lukas 2:21).
📚 Dasar dari pelaksanaan sunat berasal dari perintah Tuhan kepada Abraham, bahwa:
“Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.” (Kejadian 17:12).

📚 Setelah genap waktu pentahiran, yaitu 40 hari setelah Maria melahirkan Yesus (Imamat 12:1-4) maka menurut hukum Taurat Musa, Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Bait Allah di Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Allah, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan:
“Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah” dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati (Lukas 2:22-24).
▪ Penyerahan kepada Allah ini disaksikan oleh Simeon dan Hanna.
▪ Kemudian dalam tradisi Kristen, penyerahan seorang anak kepada Allah disebut sebagai “Penyerahan Anak”.

▪ Yesus berusia empat puluh hari saat “diserahkan” kepada Allah sesuai dengan hukum Taurat. 📚📚 Alkitab kemudian menulis, “Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya”. (Lukas 2:39-40).

● Penampakan ketiga adalah ketika Yesus berusia 12 tahun. Injil Lukas 2:42 menulis, “Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.” Dari uraian ayat-ayat di atas, kelihatan bahwa Yesus selama ini, yaitu sejak kelahirannya hingga berusia 12 tahun selalu berada bersama orang tuanya di kota Nazareth yang berada di wilayah Galilea.

● Penampakan keempat menurut catatan Injil Lukas adalah, ketika Yesus berusia 30 tahun (Lukas 3:23).
▪ Pada usia inilah ia dibaptis oleh Yohanes pembaptis di sungai Yordan dan memulai pelayanan-Nya yang penuh dengan kuasa dan mujizat.
▪ Ia melayani selama kira-kira tiga tahun dan kemudian disalibkan, mati dan bangkit serta naik ke Surga untuk menyediakan tempat bagi orang-orang yang mempercayai-Nya (Yoh 3:16; Yoh 14:1-3).


■ Berdasarkan fakta Alkitab dapat dilihat bahwa ada rentang waktu yang cukup panjang yaitu antara usia 12 – 30 tahun, dimana tidak ada penampakan atau aktivitas Yesus yang tercatat.

▪ Rentang waktu inilah yang kemudian dijadikan bahan “kontroversi” oleh sejumlah penulis.
▪ Akan tetapi apabila seseorang memahami dengan baik mengenai budaya Yahudi, yaitu budaya dimana Yesus lahir dan dibesarkan, maka rentang waktu tersebut bukanlah sesuatu yang aneh dan kontroversi.

▪ Menurut tradisi Yahudi, seseorang dianggap dewasa, matang, cukup umur untuk mengajar adalah saat berusia 30 tahun.
▪ Inilah usia dimana seseorang mulai “diakui” sebagai guru (rabbi) oleh lingkungan masyarakat Yahudi.
▪ Yesus yang lahir dan besar dalam budaya tersebut mengetahui hal itu dengan pasti.
▪ Itulah mengapa, ia mulai muncul dan mengajar ketika berusia 30 tahun.

▪ Kitab-kitab Injil yang ditulis dalam budaya Yahudi juga merefleksikan hal yang sama.
▪ Para penulisnya tidak mengganggap perlu untuk menulis kisah hidup Yesus sebelum usia 30 tahun maupun keseluruhan aktivitasnya selama tiga tahun mengajar dan melakukan mujizat karena: “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu”. (Yohanes 21:25).

▪ Jadi para penulis Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) hanya memilih untuk menulis kisah, ajaran maupun segala sesuatu yang berhubungan dengan tujuan utama kedatangan Yesus ke dalam dunia, yaitu untuk menjadi Juru Selamat yang menebus dosa manusia.
Bahwa Yesus Kristus adalah Mesias yang dijanjikan Allah, Anak Allah, Raja yang Kekal, Penasehat Ajaib dan hanya dalam nama-Nya saja ada keselamatan atas semua manusia (Kis. 4:12).

■ TRADISI/BUDAYA PENDIDIKAN ANAK YAHUDI

📋 Tahapan usia seorang anak menurut Hukum Tradisi Yahudi digolongkan dalam 8 tahapan :
▪ Tahap pertama adalah Yeled (usia bayi)
▪ Kedua Yonek (usia menyusu)
▪ Ketiga Olel (lebih tua lagi dari menyusu)
▪ Keempat Gemul (usia disapih)
▪ Kelima Taph (usia mulai berjalan)
▪ Keenam Ulem (anak-anak)
▪ Ketujuh Na’ar (mulai tumbuh remaja)
▪ Kedelapan Bahar (usia remaja)

📋 Dari catatan tentang kehidupan Yesus dalam Injil, kita hanya membaca 4 klasifikasi usia saja yang ditulis, yaitu bayi (yeled) pada saat lahir di Betlehem, usia menyusu (yonek) saat berumur 8 hari, disapih (gemul) ketika diserahkan/dikuduskan di bait suci, dan remaja (bahar) saat berusia 12 tahun ketika diajak Yusuf dan Maria ke Yerusalem.

📋 Yesus diceritakan kehadiran-Nya di Bait Allah di Yerusalem pada saat Ia berusia 12 tahun.
Usia dua belas tahun bagi tradisi Yahudi zaman pada Yesus sangat penting.
Menurut legenda Yahudi, pada usia 12 tahun :
~ Nabi Musa meninggalkan rumah putri Firaun
~ Samuel menerima suara yang berisi visi Tuhan
~ Salomo mulai menerima Hikmat Allah
~ Raja Yosia menerima visi reformasi agung di Yerusalem

Pada usia 12 tahun, seorang anak laki-laki Yahudi harus melakukan upacara yang disebut :
Bar Mitzvah (Ibrani: בַּר מִצְוָה , harfiah: Putera/Anak Hukum) dan Bat Mitzvah (Ibrani: בַּת מִצְוָה - harfiah: putri/ anak Hukum)
Upacara ini merupakan ritual Yahudi yang ditujukan kepada anak-anak yang menginjak usia remaja yg harus mulai bertanggung jawab secara penuh atas segala perbuatannya di hadapan Tuhan.

Dalam rangkaian ritual Yahudi itu, Yesus harus melakukan ‘Aaliyah (naik) dan Bemah (menghadap mimbar untuk menerima kuk hukum Taurat), dalam pengertian memulai Masa belajar Agama di Bait Allah atau Baitullah
Upacara ini dilakukan pada hari Sabat, karena itu disebut juga thepilin Shabat.
Disinilah tahapan yg disebut Aaliyah di mulai, dimana Yesus Akan berada di rumah ibadah (selaras dg Lukas 2:49 bahwa Dia harus berada di rumah Bapa Nya) untuk belajar lebih intens.

Sejak abad Pertengahan, usia Bar Mitzvah dilakukan pada usia 13 tahun.
Menurut literatur Yahudi abad pertengahan, Sepher Gilgulim, semua anak Yahudi sejak usia 12 tahun, mulai menerima ruach (roh hikmat) dan pada usia 20 tahun ditambahkan baginya nishama (reasonable soul, “jiwa akali”)
Mulai usia 20 tahun seseorang harus memasuki sekolah khusus Yahudi (Beyt Midrash)

📋 Tahapan pendidikan menurut tradisi Yahudi - חִנּוּךְ - KHINUKH adalah sebagai berikut:
▪ Miq'ra = membaca taurat tertulis/10 hukum, dimulai usia 5 tahun.
▪ Mish'na = membaca catatan tulisan dari Hukum Lisan Taurat dari orang-orang Yahudi dari generasi ke generasi, mulai umur 10 tahun
▪ Talmud = mempelajari hukum Yahudi, etika, filsafat, kebudayan, dan sejarah, hal ini dimulai pada usia 13 tahun (zaman Yesus 12 tahun) berlangsung sampai berusia 19 tahun.
(di Indonesia jenjang SMP--SMA)
▪ Midrash = mempelajari ilmu tafsir kitab suci dan cara mengajar, pada usia 20 tahun selama 10 tahun (Selevel Sekolah Tinggi Teologia S1. S2. S3) dg kata lain Sekolah khusus
▪ Kemudian di usia 25 tahun, melakukan apprentice atau magang di rumah ibadah sebagai guru Taurat
▪ Di usia 30 tahun baru boleh memulai pelayanan yaitu mengajar didepan umum, di Sinagoge, khususnya di bait suci dan layak dipanggil guru/rabbi sesuai gelar dan jabatannya.

▪ Reff :
📚 Likas 4:17-21 : Pelayanan keagamaan Yesus dimulai pada usia 30 tahun
📚 Lukas 3:23 : Yesus memulai pekerjaanNya ketika Ia berumur 30 tahun
📚 Sebagai anak org Yahudi, yang berada dibawah tuntutan hukum Taurat (Galatia4:4), Ia harus menuruti segala tuntutan hukum Taurat tersebut.
📚 Menurut Bilangan 4:3,35,39,43,47 bahwa yang boleh melayani dalam Kemah Pertemuan menurut hukum Taurat Musa harus yang berumur 30 s/d 50 tahun

▪Catatan :
Jenjang pendidikan Imam Yahudi (midrash) adalah 10 tahun dari usia 20 - 30 tahun.
Hal tsb saat ini telah menjadi model yg digunakan oleh byk organisasi gereja/Sinode.
Misal :
~ Dari pelayan umum (Diaken) ke Pdp (pendeta pembantu) ----> 2 tahun
~ Dari Pdp ke Pdm (pendeta muda) ----> 4 tahun
~ Dari Pdm ke Pdt (pendeta penuh/otonom) ----> 4 tahun
Total waktu yg di tempuh 10 tahun.

📋 Jadi Sebagai seorang anak yahudi, Yesus menempuh semua proses pendidikan Yahudi tersebut.
▪ Ia menempuh pendidikan seperti halnya anak-anak Yahudi lainnya.
▪ Diluar waktu sekolah, ia membantu orang tuanya untuk membuat perkakas dari kayu.

📚 Alkitab mencatat: “Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka, maka takjublah mereka dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?” (Matius 13:54-55).

Apalagi Alkitab juga mengisahkan bahwa tampaknya Yusuf meninggal lebih dahulu daripada Maria. Maka sesuai dengan tradisi Yahudi, sebagai anak sulung, secara sosial ekonomi Yesus harus menjadi tulang punggung kehidupan keluarga untuk membantu Maria ibu-Nya.
Jadi hari-hari kehidupan Yesus, diisi dengan studi dan membantu ekonomi keluarga-Nya.

 ■ KESIMPULAN

▪ Dari tahapan-tahapan pendidikan Yahudi pada zaman Yesus, latar belakang agama, budaya dan sosial ekonomi tersebut, dapat memberi pemahaman tentang keberadaan dan aktivitas Yesus selama 18 tahun atau sejak Ia berusia 12--30 tahun kehidupan-Nya yang tidak tercatat pada Alkitab.
▪ Berdasarkan analisa yang sudah dipaparkan, bahwa selama 18 tahun tersebut, atau saat berusia antara 12 -- 30 tahun, Yesus tinggal bersama keluarganya di Nazareth.
▪ Ia menempuh pendidikan seperti layaknya anak-anak Yahudi dan juga membantu orang tuanya sebagai tukang kayu (carpenter).
▪ Kisah kehidupan Yesus baru dicatat secara detail setelah usia 30 tahun, karena dalam tradisi Israel (Yahudi), pada usia inilah seseorang “dianggap” matang untuk mengajar dan berkotbah.

▪ Demikianlah penjelasan keberadaan dan aktivitas Yesus pada usia 12 sd 30 Tahun

📋 Sumber/referensi :
~ Alkitab
~ Elizabeth Clare Prophet, Tahun-Tahun Yesus Yang Hilang, Bina Communio, 2003
~ Swami Abhedananda, Swami Abhedananda’s Journey into Kashmir and Tibet. Trans. Ansupati Dasgupta and Kunja Bihari Kundu. Calcutta: Ramakrishna Vedanta Math, 1987.
~ Sarapa Pagi Biblika
~ David H. Stern, Jewish New Testament Commentary (Maryland, USA: Jewish New Testament Publications, Inc. 1995)
~ Hayyim Halevy Donin, To Be A Jew. A Guide to Jewish Observance in Contemporary Life (Tel Aviv: Basic Book, 1991).

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar