CARA HIDUP JEMAAT - Kisah Para Rasul 4:32-37 (eksposisi)
GAYA HIDUP WARGA KERAJAAN SORGA
Disusun oleh : Pdt. Erwan
📖 Kisah Para Rasul 4:32-37
4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
4:34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
4:35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
4:36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
4:37 Ia menjual ladang miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
● LATAR BELAKANG
▪ Kisah Para Rasul adalah Kitab Sejarah yang memuat kisah pelayanan Tuhan Yesus melalui hidup para murid-Nya
▪ Kitab ini ditulis oleh Lukas, kitab ini lebih merupakan lanjutan atau lampiran dari Injil Lukas daripada suatu kitab yang berdiri sendiri.
▪ Perikop Kis.4:32-37 sebenarnya bersambung ke Kis.5:1-11 yg merupakan satu kesatuan kisah yang memperlihatkan:
1. Cara hidup jemaat (Kis.4:32-35) - Pola kehidupan yang mencerminkan kesatuan, saling berbagi dan saling menolong.
2. Sikap Barnabas (Kis.4:36-37) - cara hidup yang positif
3. Sikap Ananias dan Safira (Kis.5:1-11) - cara hidup yang negatif
--> Jadi ada ajaran tentang pola/cara hidup jemaat yang diikuti dari contoh sikap positif dan negatif.
● URAIAN
Perikop ini di bagi menjadi 2 Topik atau bagian
👉 Bag.1. Kesatuan Jemaat - Kis.4:32-35
📌 📖 Kis.4:32 -- Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
▪ Ajaran Tuhan Yesus tentang mengasihi Allah dan sesama manusia di Mat.22:37-39 adalah dasar utama cara pikir dan pandang orang-orang percaya.
▪ Mengasihi bukan saja secara spiritual, tetapi berbuah dalam tindakan yang mengasihi sesama secara fisik.
▪ Hal ini ditunjukkan di ayat ini, bahwa harta milik mereka tidak mereka anggap sebagai milik pribadi.
▪ Kepemilikan harta bagi mereka lebih merupakan berkat yang harus dibagi kepada sesama yang membutuhkan.
📚 Ayat ini merupakan penegasan Lukas pada kitab ini, akan apa yang ia paparkan sebelumnya mengenai ketulusan hati dan kesatuan jemaat di Kis.2:44-46
▪ 2:44 -- Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
▪ 2:45 -- dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
▪ 2:46 -- Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.
--> Catatan : perhatikan kata "bergilir" (pada ayat 46)
Bandingkan :
📚 Ulangan 15:4, 7-8
▪ 15:4 -- Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh Tuhan akan memberkati engkau di negeri yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka,
▪ 15:7 -- Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu,
▪ 15:8 -- tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan.
▪ Jadi tindakan Jemaat mula pada Kisah Para Rasul 4:32-37 bukan digerakkan oleh hukum atau aturan, tetapi digerakkan oleh Kasih yang merupakan ajaran Tuhan Yesus.
(Band. 1Yoh.3:17-18)
▪ 3:17 -- Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
▪ 3:18 -- Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
▪ Faktor keadaan ekonomi yang memburuk dengan adanya kesulitan pangan akibat panen gagal, kelaparan dan kerusuhan politik ditambah dengan tekanan orang-orang Yahudi yang bukan pengikut Yesus, justru menambah erat perasaan senasib dan membangun kesatuan jemaat lebih erat di Yerusalem pada masa itu.
▪Kemurah-hatian seperti ini berbeda dengan konsep sosialis komunis, karena tidak ada "kewajiban" untuk menyerahkan harta pribadi sebagai milik bersama, tetapi kepunyaan bersama hanya digerakkan oleh ketulusan hati yang penuh belas kasih dalam suatu kesatuan oleh karya Roh Kudus
📌 📖 Kis.4:33 -- Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
▪ "Kuasa yang besar" merupakan ciri khas dari khotbah dan kesaksian rasuli (bd. Kis 1:8) karena tiga alasan:
a) Kesaksian rasuli berlandaskan Firman Allah (ayat Kis 4:29) serta keyakinan bahwa Firman itu diberikan dengan pengilhaman Roh Kudus
b) Para rasul sadar bahwa mereka diutus dan ditugaskan oleh Yesus sendiri, yaitu Tuhan yang bangkit.
c) Roh Kudus, melalui para rasul (ayat Kis 4:31), menimbulkan keinsafan besar di kalangan mereka yang mendengarkan Injil tentang dosa pribadi, kebenaran Kristus, dan penghakiman Allah
--> ref. Yoh 16:8 : Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman
▪ Ayat 33 ini juga menjelaskan bahwa pusat dari kesaksian mereka terletak pada "Kebangkitan Tuhan Yesus".
📚 Kekuatan kesaksian tersebut, bukan saja terletak pada kekuatan untuk mengadakan mujizat, tetapi lebih kepada "kasih karunia yang berlimpah-limpah
(bandingkan dengan ucapan Yesus di Yoh.13:34-35)
▪ 13:34 -- Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
▪ 13:35 -- Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.
▪ Dengan demikian, kesaksian mereka memenuhi nubuatan bahwa Yesus adalah Mesias dan Juruselamat yang dinanti-nantikan selama ini (Bandingkan Kis.2:29-32).
▪ Sama seperti Kristus Yesus yang tumbuh dengan penuh hikmat, demikian juga dengan jemaat Kristus bertumbuh dengan kasih karunia Allah
📚 Luk.2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya
📌 📖 Kis.4:34-35 -- Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa -- dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
📚 Jika kita bandingkan ayat diatas dengan Kis.2:45 -- dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
📚 Sehingga selanjutnya yg telah menjadi kebiasaan bersama, mereka saling berbagi dengan sukarela -- Kis.4:32 ; 34
▪ Kelanjutan dari hasil penjualan di Kis.4:35 memperlihatkan kepercayaan penuh jemaat kepada rasul-rasul sebagai pihak yang dapat dipercaya penuh untuk menggunakan hasil penjualan harta mereka tersebut.
▪ Kemudian selanjutnya dalam perkembangannya pembagian tersebut diceritakan di Kis.6:1-4.
▪ Ini jelas memperlihatkan bahwa kekristenan adalah tindakan dan bukan hanya kata-kata belaka.
--> Jadi, Kesaksian di Kis.4:33 dilanjutkan dengan tindakan di Kis.4:34-35.
👉 Bag. 2. Barnabas yang Murah Hati - Kis.4:36-37
📖 Kis.4:36-37 -- Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. -- Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
▪ Yusuf yg disebut juga Barnabas, menjual seluruh hartanya dan memberikan seluruh uangnya kepada para rasul untuk menolong orang miskin (Kis.4:37)
▪ Pada ayat 36, tertulis disana bhw Barnabas adalah orang Lewi.
▪ Biasanya orang Lewi tidak memiliki tanah apapun (Band. Bil.18:24).
▪ Barnabas bukan hidup di Israel, melainkan di Siprus.
▪ Menurut beberapa teolog, biasanya aturan kepemilikan tanah bagi suku Lewi ini tidak berlaku ketika mereka hidup diluar tanah Israel.
▪ Ia disebut sebagai "orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman."
▪ Melalui pelayanannya, "sejumlah orang dibawa kepada Tuhan" (Kisah 11:24).
▪ Paulus menggunakan Barnabas sebagai teladan sudut pandang yang benar tentang harta benda dan uang.
▪ Ketika ia menjual ladangnya, ia membawa hasilnya dan meletakkannya di kaki para rasul (Kisah 4:36-37).
▪ Barnabas mewakili sifat dan cara hidup yang positif dari jemaat yang memberi dengan ketulusan hati yg penuh dan tanpa mengharapkan imbalan apapun juga, kecuali karena mempraktekkan ajaran kasih Kristus Yesus.
▪ Dari pemaparan tentang riwayat hidup Barnabas di atas, kita dapat melihat betapa besar peran Barnabas dalam penginjilan, dalam mensukseskan pekerjaan rasul Paulus, dalam membantu dan membentuk Yohanes Markus (penulis Injil Markus) dan bagi perkembangan jemaat Tuhan.
▪ Selanjutnya Lukas menulis kelanjutan kisah ini di Kis.5:1-11 tentang pribadi Ananias dan Safira, yang menganut cara hidup yang negatif atau salah.
● APLIKASI dan KESIMPULAN
▪ Banyak gereja saat ini tidak lagi berfokus pada tujuan awalnya, sehingga fokus pelayanannya berpindah ke visi duniawi.
▪ Sbg bahan evaluasi, seringkali kita menghabiskan energi dan daya untuk menekuni hanya kegiatan-kegiatan seremonial saja, yang menghabiskan byk waktu, tenaga dan dana, sementara pelayanan kasih menjadi pelengkap, kegiatan pembinaan/pembelajaran Firman Tuhan dan pelayanan kasih mendapat perhatian yang kurang penting.
▪ Olehnya kita harus mengembalikan fokus gereja sebagai tempat kesaksian bahwa Kristus Yesus benar-benar telah bangkit, bahwa Roh Kudus yang Ia janjikan telah turun, dan Yesus Kristus akan datang kembali - dengan menerapkan ajaran KasihNya, dan bukan hanya jadi slogan.
Catatan : Mengasihi bukan anjuran, tetapi merupakan perintah Tuhan Yesus (Yoh.13:34).
▪ Dan Perikop ini mengajar kita melalui gaya hidup Barnabas, ia adalah orang yang fokus dalam kesaksiannya sebagai orang percaya dan melaksanakan ajaran Kristus secara total.
▪ Motivasinya dalam memberi hartanya adalah tulus dan murni oleh karena Kasih, bukan untuk memperoleh nama, pujian dan status.
▪ Untuk itu mari kita mengikuti teladan yg baik dari gaya bidup Barnabas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar