■ BUAH PEMBENARAN KARENA KASIH ALLAH
Bacaan Roma 5:1-11Pada perikop ini Paulus sangat menekankan kasih Allah yang menyelamatkan melalui Yesus Kristus.
Dengan demikian manusia hanya diperdamaikan dengan Allah oleh karena iman mereka, dengan kata lain manusia dibenarkan karena imannya.
Dan hasil dari pembenaran tsb adalah cinta kasih Allah yang merupakan jaminan keselamatan yang definitif atau sudah pasti (bukan untuk sementara)
Jadi hidup abadi atau kekal akan dianugerahkan kepada mereka yang telah dibenarkan karena dan di dalam kasih Allah.
Kasih Allah diberikan kepada kita bukan karena kita layak untuk menerima kasih tersebut.
Kita dikasihi bukan karena kita telah berbuat baik, hidup saleh dan karena mengasihi Allah.
Tidak ada sesuatu dalam diri kita yang dapat menggerakkan hati Allah untuk mengasihi kita.
Allah mengasihi kita hanya karena inisiatif, kemauan, dan kehendak-Nya sendiri.
Oleh karena itu, kasih Allah merupakan anugerah atau kasih karunia.
👉 Ajaran tentang kasih karunia di atas didasari oleh tiga perkataan dalam Surat Roma pasal 5, yaitu :
# "ketika kita masih lemah" (5:6),
# "ketika kita masih berdosa" (5:8)
# dan "ketika kita masih seteru" (5:10).
Tiga ayat tersebut menunjukkan bahwa kasih Allah diberikan kepada kita bukan karena kita layak untuk dikasihi.
👉 Tindakan kasih Allah yang terbesar ditunjukkan melalui beberapa bukti :
▪1) Kasih Allah membuat Allah memberi segala-galanya bagi kita.
Kasih Allah diwujudkan melalui kematian Kristus.
Kematian Kristus menunjukkan bahwa kasih Allah adalah kasih yang memberi tanpa menyisakan apa pun bagi diri-Nya sendiri.
▪2) Kasih Allah melepaskan kita dari murka Allah.
Kematian Kristus merupakan keharusan untuk bisa mendatangkan pembenaran, keselamatan, dan pendamaian antara manusia dengan Allah (5:9,10).
Dosa manusia membangkitkan murka Allah sehingga kita seharusnya dihukum mati, akan tetapi pengorbanan Kristus membalikkan keadaan.
Ketika kita beriman kepada Allah, murka Allah yang menyala-nyala ditimpakan kepada Kristus. Kematian Kristus meredakan murka Allah.
Kristus menjadi korban pengganti yang membuat kita bisa berdamai dengan Allah.
▪3) Kasih Allah membuat kita menjadi milik Allah dan Allah menjadi milik kita.
Hubungan antara kita dengan Allah bukan lagi hubungan antara orang berdosa dengan Allah yang murka, tetapi hubungan antara anak-anak Allah dengan Bapa Sorgawi.
Jadi kasih Allah lebih besar dari ketidaksetiaan dan keberdosaan kita.
Kasih Allah di dalam Kristus telah memperhatikan kita waktu kita masih lemah (6), masih berdosa (8), masih seteru (10), sehingga Kasih itulah yang menjadi sumber kasih karunia-Nya.
👉 Roma 5:6-8 merupakan Perbuatan Kasih
5:6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
5:7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati.
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Ayat-ayat diatas menggambarkan sifat kasih Ilahi.
▪Kasih itu telah menyatakan diri waktu kita masih lemah (ayat 6).
Kelemahan itu ditandai dengan kungkungan perbudakan dosa.
Kristus telah mati demi orang berdosa, dan Ia mati bagi mereka sebelum dari pihak orang berdosa itu bisa ada, sesuatu apa pun yang menjadikan mereka layak untuk menerima anugerah yang begitu besar.
Kata kelemahan berarti mereka berada di bawah kekuasaan dosa.
▪Pada ayat 7, Paulus hendak menggambarkan kasih Allah yang telah menyatakan diri dalam kematian Kristus untuk orang berdosa yang tidak layak menerima anugerah besar tsb, ttp oleh karena perbuatan Kristus yg tidak ada taranya.
Perbuatan Kristus jauh melebihi perbuatan manusia yang paling agung sekalipun.
▪Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa (ayat 8).
Kematian Kristus merupakan perwujudan dan pernyataan kasih Allah.
Pemberian diri Kristus dalam kasih adalah penyataan historikal dari kasih kekal Allah.
Kasih Allah tsb diarahkan kepada orang berdosa yang tidak layak menerimanya, dan Kematian Kristus terjadi satu kali di masa lampau, tetapi salib-Nya tetap berdiri di tengah umat manusia sebagai penyataan akan kasih Allah kepada setiap orang berdosa.
👉 Roma 5:9-10 merupakan Dampak atau Hasil Perbuatan Kasih
5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya
Ayat 9, Kematian Kristus menunjukkan jalan keselamatan, sebab Ia mati bagi kita waktu kita masih berdosa. Lebih-lebih kasih Allah yang telah menyatakan diri dalam kematian itu akan menyelamatkan kita setelah kita dibenarkan, yaitu setelah dosa kita ditebus oleh darah-Nya.
Kita yang dulu pendosa, dan sekarang melalui darah Kristus, kita dibenarkan, diterima dan dideklrasikan dalam hubungan yang benar dengan Tuhan.
Ayat 10 mengulangi penalaran yang terdapat dalam ayat 9, dengan menambahkan unsur baru. Ketika kita masih seteru, kita diperdamaikan dengan Allah.
Keadaan yang berlaku yang ditandai dengan permusuhan ditiadakan.
Ayat 10a sejajar dengan ayat 9a:
Dibenarkan oleh darah-Nya, diperdamaikan oleh kematian-Nya. Yang mendamaikan kita adalah Allah sendiri. Kasih Allah sama sekali mendahului kita, seperti yang terdapat pada ayat 8.
Kasih tsb mengerjakan pendamaian melalui kematian Anak-Nya.
Disitulah nampak kesatuan antara Allah dengan Kristus.
👉 Roma 5:11 adalah penutup dari perikop ini.
Dalam ayat penutup ini, Paulus menegaskan hal “bermegah” karena pendamaian yg Yesus telah kerjakan.
Bermegah merupakan inti pokok dari perubahan yang nyata yang berlangsung dalam kehidupan orang yang telah menjadi percaya.
● PENUTUP
Surat Roma 5:1-11 berbicara tentang pembenaran Allah.
Akibat atau dampak dari pembenaran akan menghasilkan damai dengan Allah, dan membuat orang beriman menjadi merdeka.
Pembenaran bukanlah semata-mata krn usaha manusia sendiri, tetapi sebuah inisiatif dari Kasih Allah yang menyelamatkan dan membenarkan.
Allah selalu menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada manusia, dan puncak dari kasih karunia ada di dalam Yesus Kristus.
Seseorang yang telah menerima dan mengalami kasih Allah tidak akan bisa menemukan kepuasan dalam diri siapa pun dan dalam hal apa pun selain di dalam Kristus.
Kasih Kristus yang sangat luar biasa membuat kita tidak akan berhenti melangkah maju, sampai kita bersama-sama dengan Kristus di sorga kelak.
Untuk itu kita harus menjaga relasi dengan Allah melalui disiplin rohani berupa hubungan secara pribadi, doa, membaca, merenungkan dan melakukan firman Tuhan, melayani, mengabdikan diri sungguh-sungguh dan disiplin rohani lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar