Senin, 25 Juni 2018

MEMILIKI ARAH HIDUP YANG JELAS

MEMILIKI ARAH HIDUP YANG JELAS

Oleh : Pdt. Erwan Musa


Sebagaimana kita ketahui Alkitab berkata bahwa hidup kita di bumi ini hanya sementara, karena bumi ini bukan rumah abadi atau hunian yang ideal bagi kita, dan waktu kita menumpang di bumi ini tidaklah lama yaitu hanya berkisar 70 sampai 80 tahun saja.

Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap
(Maz.90:10)

Alkitab banyak menggunakan istilah, bahwa kita dikatakan sebagai orang asing, peziarah, pendatang, dan musafir, maksudnya hanya untuk menggambarkan bahwa bumi ini hanyalah tempat kediaman yang bersifat sementara bagi kita, dan alkitab berkata bahwa, Tuhan sudah menyediakan langit yang baru dan bumi yang baru ( Wahyu 21 ) dan merupakan hunian yang ideal dan kekal bagi kita.
Oleh karena itu, karena di dunia ini kita hidup sementara, Firnan Tuhan menasihati kita bahwa selama kita hidup di dunia ini, kita tidak boleh terikat pada dunia ini.

1 Yoh. 2:15 - 17 berkata : “Jangan kamu mengasihi dunia”
Dalam teks lain : “jangan meletakkan atau melekatkan hatimu di dunia ini”
Dan pernyataan bahwa "dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya" dalam teks lain berkata bahwa “dunia ini akan berlalu dan menjadi danau api.”
Dan, Yak. 4:4 ... “persahabatan” ( yun) “cinta” dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah.”

Pada umumnya, istilah “dunia” di dalam Alkitab merujuk kepada “sistem kejahatan yang dikendalikan oleh Setan yang bermaksud hendak menggiring anak-anak Tuhan supaya tidak menyembahan Allah.”
Alkitab berkata, Setan adalah penguasa dunia ini dan ia mempunyai sistem yang bertolak-belakang dengan Allah _ ( 1 Yoh. 5:19 : “dunia ini berada dalam kuasa di jahat” )

Jadi “mengasihi dunia” memiliki makna mengabdi kepada harta, hidup dengan filosofi dunia, dan hidup berprioritas dan berorientasi kepada dunia ini, sementara Allah berkata supaya kita hidup harus berprioritas kepada nilai-nilai-Nya yang kekal.
Oleh karena itu kita harus hidup "mencari dahulu atau mengutamakan " Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya ( Matius 6:33 ).

Matius 6:24 berkata bahwa “tidak ada seorangpun dapat melayani dua tuan.”
Artinya kita tidak bisa mengabdi kepada Allah dan dunia secara bersamaan.
Oleh karenanya, kesempatan hidup kita yang sementara di bumi ini, harus digunakan sebaik-baiknya untuk membenahi kehidupan kita hingga sempurna seperti Kristus dan juga sebagai masa persiapan kira menuju tempat yang Tuhan sudah sediakan yaitu Yerusalem Baru.

Membangun kehidupan serupa seperti Kristus dengan hidup sesuai kehendak-Nya, merupakan arah atau orientasi hidup yang mutlak bagi setiàp orang percaya. Dengan demikian, ada hal-hal yang harus kita perhatikan dalam menjalani hidup ini.

1 Petrus 1:17 “...hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.”
Kata "ketakutan" (Yun) φοβος – phobos, artinya “penuh hormat kepada Allah.”
Jadi ayat ini bermakna bahwa dalam menjalani hidup ini, kita harus hidup dalam keteraturan, karena kita adalah orang-orang yang ber-Tuhan.

Dan sesungguhnya yang menjadi penghalang terbesar bagi kita untuk mengerjakan dan membangun kehidupan yang di kehendaki Tuhan tersebut ialah " keinginan kita yang bertolak belakang dengan keinginan Allah ".

Oleh karena itu kita harus terus menerus mau berusaha untuk mengalami pembaharuan pikiran yang dikerjakan melalui kuasa Firman kebenaran dan kuasa Roh Kudus, supaya kita dapat memahami dan melakukan seluruh kehendak-Nya.

Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Tuhan Memberkati !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar